Jumlah Golput Makassar Capai 50 Persen

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 22 Februari 2013 03:32 WIB

Suasana pencontrengan di TPS 12 Kecamatan Moncongloe Bulu, Kabupaten Maros,Sulawesi Selatan, Rabu (23/6).[TEMPO/Fahmi Ali]

TEMPO.CO , Makassar -Tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan hanya 50 persen dari total pemilih yang terdaftar untuk wilayah Makassar. Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla mengatakan, bahwa hal tersebut bukan yang pertama kali terjadi di Makassar.



"Data tersebut merupakan data konstan, termasuk pada pilgub 2007 kemarin, angka golput (Golongan Putih) di Makassar juga terhitung tinggi, sekitar 40 persen lebih, begitu pula dengan pemilihan wali kota 2008 yang dimenangkan Ilham Arief Sirajuddin," ujar Suryadi saat dihubungi, Selasa 19 Februari 2013.



Menurut Suryadi, yang menjadi faktor utama tingginya angka golput tersebut adalah karakter pemilih di Makassar yang lebih rasional dibandingkan dengan pemilih di daerah. Semakin tinggi rasionalitas pemilih maka semakin tinggi pula kritisismenya dalam melihat kandidat pemimpin. Pemilih rasional menurut Suryadi memiliki tingkat penolakan yang tinggi terhadap kandidat yang dinilai tidak punya kapasitas dan kapabilitas yang memadai.



Selain itu, karakter urban pada warga Makassar menurut Suryadi juga berpengaruh besar. "Kita tidak bisa melakukan pemetaan yang pasti mengenai potensi pemilih di Makassar berdasarkan fragmentasi sosial yang ada, Dengan karakter urban, masyarakat Makassar yang heterogen punya latar belakang yang beragam. Ditambah lagi dengan tingkat pendidikan yang terhitung tinggi," ujar Suryadi.



Ia menjelaskan, tingginya tingkat golput bisa disebabkan oleh 3 hal, yang pertama adalah faktor teknis administrasi yang menyebabkan pemilih menjadi kehilangan kesempatan untuk memberikan suaranya. Yang kedua adalah faktor kondisi alam yang mengganggu, dan yang ketiga adalah faktor psikologis pemilih yang punya kesadaran dan kritisime yang tinggi. "Saya pikir untuk kasus Makassar, factor ketiga menjadi yang paling dominan hingga tingkat golputnya bisa setinggi itu," ujar Suryadi.



Advertising
Advertising

Angka Golput yang tinggi berpengaruh pada legitimasi kekuasaan bagi siapa pun kandidat yang memenangi pilkada kali ini. "Golput semacam ultimatum bagi kandidat yang menang untuk meningkatkan sosialisasinya secara intensif dalam menyampaikan program, Kandidat yang menang harus bisa menjelaskan program secara lengkap, rasional dan transparan, ujarnya.




HIMAS PUSPITO PUTRA




Baca juga:
Kedutaan Pastikan Anak Hilmi Masih di Turki

Petinggi PKS Klaim Putra Hilmi Sering Ke Turki

ICW: Suswono Tinggal Menunggu Giliran

PKS Keberatan Anak Hilmi Dicekal

Berita terkait

Pemilu 2024: Dampak Pemungutan Suara Ulang

18 Februari 2024

Pemilu 2024: Dampak Pemungutan Suara Ulang

Selain memastikan Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil, namun pemungutan suara ulang ternyata juga memiliki dampak negatif. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Golput di Pemilu 2024, Tantri Kotak Akui Masih Galau Tentukan Pilihan

10 Februari 2024

Tak Ingin Golput di Pemilu 2024, Tantri Kotak Akui Masih Galau Tentukan Pilihan

Tantri Kotak mengaku masih galau mentenukan pilihan tapi juga tak ingin golput dalam Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Ternyata Mengajak Golput Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana, Begini Aturannya

9 Februari 2024

Ternyata Mengajak Golput Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana, Begini Aturannya

Menjadi golput alias tak gunakan hak pilih dalam Pemilu merupakan hak politik warga negara Indonesia. Tapi, sanksi pidana bagi mereka mengajak golput.

Baca Selengkapnya

Golput Pernah Jadi Sebuah Gerakan, Berikut 6 Kerugian Tak Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu

9 Februari 2024

Golput Pernah Jadi Sebuah Gerakan, Berikut 6 Kerugian Tak Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu

Golputt pernah menjadi sebuah gerakan pada 1971. Ternyata, sejumlah kerugian akibat tidak gunakan hak memilih dalam Pemilu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.

Baca Selengkapnya

Tokoh Lintas Agama Ajak Masyarakat Tak Golput di Pemilu 2024

5 Februari 2024

Tokoh Lintas Agama Ajak Masyarakat Tak Golput di Pemilu 2024

Forum Peduli Indonesia Damai yang terdiri dari delapan tokoh lintas agama menyerukan damai untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Pilih Golput saat Pemilu? Ini Alasannya

2 Februari 2024

Kenapa Orang Pilih Golput saat Pemilu? Ini Alasannya

Menjelang Pemilu, tak sedikit orang yang memutuskan untuk golput. Lalu apa sebenarnya alasan orang pilih golput? Berikut ini beberapa dampaknya.

Baca Selengkapnya

Ingatkan Netizen agar Tidak Golput, Enzy Storia: Hak Suara Kita Penting

31 Januari 2024

Ingatkan Netizen agar Tidak Golput, Enzy Storia: Hak Suara Kita Penting

Sebagai figur publik, Enzy Storia mengingatkan pengikutnya agar tidak golput dan memilih pemimpin dengan bijak.

Baca Selengkapnya

Pesan Natal Uskup Agung Jakarta: Situasi Politik Tak Ideal tapi Tak Boleh Golput

26 Desember 2023

Pesan Natal Uskup Agung Jakarta: Situasi Politik Tak Ideal tapi Tak Boleh Golput

Begini pesan Natal Uskup Agung Jakarta selengkapnya yang sentil rezim penguasa juga DPR RI tentang tujuan penyelenggaraan negara.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Tangerang Mantap dengan Anies, tapi Ragukan Cak Imin

23 Desember 2023

Cerita Warga Tangerang Mantap dengan Anies, tapi Ragukan Cak Imin

Seorang warga Tangerang menghadiri acara Desak Anies di Jakarta Pusat kemarin. Dia menceritakan sudah mantap dengan Anies, tapi ragukan Cak Imin.

Baca Selengkapnya