Bantu Kampanye Rieke, Jokowi Malah Jadi Idola Warga Depok
Editor
Zed abidien
Minggu, 17 Februari 2013 15:13 WIB
TEMPO.CO, Depok - Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Kota Depok disambut bahagia oleh masyarakat Depok. Tidak jarang mereka menerobos polisi dan petugas untuk dapat bersalaman dengan Jokowi. Jokowi harus siap dan tidak boleh kehilangan senyum di wajahnya, meski tanah becek mengganggu langkahnya.
Tidak kalah gesit, seorang perempuan yang tengah hamil 8 bulan, Nia Rahmawati, 45 tahun, ikut dorong-dorongan dengan warga lain. "Kalau Jokowi mau jadi Gubernur Jabar atau Wali Kota Depok, saya satu keluarga pasti mencoblos dan memilih langsung," katanya kepada Tempo di lokasi kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki, Ahad, 17 Februari 2013.
Wanita yang tinggal di Gang Asem RT 2 RW 4, Kelurahan Depok, ini ingin sekali Jokowi menjadi Gubernur Jawa Barat atau Wali Kota Depok. Keinginannya bukan tanpa dasar. Kebaikan dan perhatian Jokowi terhadap nasib masyarakat kecillah yang membuat dia iri. Dia ingin merasakan perhatian pemimpin seperti yang dirasakan masyarakat DKI Jakarta saat ini. "Kedatangan saya hanya ingin kenal sama Jokowi, bukan sama yang lain. Cuma ingin tanya beliau mau tidak mimpin Jabar," katanya.
Jokowi datang ke Depok untuk membantu kampanye pasangan Rieke dan Teten, yang diusung oleh PDIP, partai yang juga mengusungnya sebagai Gubernur Jakarta. Jokowi yang mengenakan baju khas kotak-kotak merasa kesusahan berjalan. Tidak berjeda, ratusan orang yang didominasi oleh ibu-ibu menghampirinya untuk sekadar berfoto dan jabat tangan.
Adalah Wahyu Pranoto, 56 tahun, mengaku mengikuti perjalanan Jokowi di Depok karena ingin tahu dan mengenal langsung Gubernur DKI Jakarta itu. Sebab, dia menilai, sosok yang sering dia lihat di televisi itu cocok menjadi presiden. "Saya harus bisa bertatap muka langsung dengan Jokowi. Orang seperti dia (Jokowi) cocok jadi presiden," katanya.
Warga Kampung Lio ini mengaku fan berat Jokowi. Dia ingin merasakan bagaimana Jokowi memimpin bangsa. Walaupun Jokowi baru beberapa bulan jadi Gubernur Jakarta, keberhasilan Jokowi memimpin Surakarta membuat dia fenomenal. "Suatu kebanggaan bisa ketemu orang pintar dan fenomenal," kata dia.
Rieke dan Teten pantas mengandalkan Jokowi sebagai jargon kampanye mereka. Elektabilitas Jokowi di Kota Depok sudah tidak diragukan lagi. Kesederhanaan putra daerah Jawa Tengah itu membuat pamor Rieke pun kalah. Bahkan, pamor Nur Mahmudi Isma'il sebagai Wali Kota Depok kalah. Ketika nama Jokowi disebut, berbondong-bondong orang mencari sosoknya.
Dalam pidato kampanyenya, Rieke mengakui bahwa Jokowi dijadikan lambang pemimpin yang bersih. Dalam hal pekerjaan, Jokowi tidak segan-segan turun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan masalah. Bahkan Jokowi tidak ragu memindahkan para pejabat yang terbukti salah. "Mas Jokowi ini buktinya, terpilih karena bersih," kata dia.
ILHAM TIRTA