Adhyaksa Dault berkampanyedi Lapangan Watulemo, Palu, Sulawesi Tengah, (4/4). Adhyaksa Dault adalah calon anggota legislatif DPR-RI dapil Sulawesi Tengah dari PKS. Foto: ANTARA/Muhamad Nasrun
TEMPO.CO, Jakarta - Pengunduran diri Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 mendorong sejumlah tokoh muda dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) untuk menggagas pendirian sebuah partai politik. Bersama kolega mereka dari aktivis dakwah kampus, KAMMI beranggapan sudah saatnya gerakan dakwah ditransformasikan ke dalam partai politik.
Dalam buku Dilema PKS: Suara dan Syariah, Burhanuddin Muhtadi menulis, para aktivis KAMMI 1998 percaya bahwa partisipasi dan kontribusi dalam sistem demokrasi akan mendatangkan banyak keuntungan untuk gerakan dakwah Islam.
"Tapi beberapa aktivis lain menolak ide itu. Menurut mereka, gerakan dakwah kampus cukup menjadi organisasi non-politik," tulis Burhanuddin dalam buku yang kata pengantarnya ditulis oleh Presiden PKS Anis Matta itu.
Berdasarkan survei internal antarkader KAMMI, Burhanuddin menambahkan, mayoritas aktivis setuju mendirikan partai. Akhirnya, pada 20 Juli 1998, berdirilah Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera).
Meski sejumlah tokoh KAMMI berkontribusi penting dalam pembentukan PK, organisasi KAMMI tetap berdiri terpisah, tanpa hubungan formal dengan partai.
"PK dan KAMMI hanya mengakui mereka mempunyai hubungan ideologi, budaya, dan sosial," tulis Burhanuddin.
Meski relasinya tak formal, faktanya, ikatan antara PK dan KAMMI amat kasat mata. Bahkan KAMMI kerap dianggap sebagai sayap mahasiswa PKS. Banyak aktivis KAMMI merintis karier politiknya di PKS.
"Sampai sekarang, alumni KAMMI pun memegang posisi kunci dalam struktur partai di DPP dan cabang," tulis Burhanuddin.
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.