TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Soedibyo Alimoeso, menyatakan program Keluarga Berencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur diberikan secara cuma-cuma.
"Ini bagi semua kalangan, baik kaya maupun miskin, yang ingin menekan jumlah anak," katanya seusai rapat koordinasi di Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2013.
Dia mengatakan, tingkat kelahiran di Nusa Tenggara Timur kini menempati peringkat keempat di Indonesia. Peringkat pertama adalah Papua, kemudian Papua Barat dan Sulawesi Barat.
Selain untuk berbagai kalangan, Badan Koordinasi memfokuskan program tersebut bagi pengungsi Timor Leste yang hingga kini masih mendiami sejumlah wilayah di NTT.
"Kami akan memberdayakan ekonomi keluarga agar mereka produktif," ucap Sudibyo. Setiap keluarga akan diberikan modal usaha. "Namun tetap ada program pendampingan dan pelajaran," kata dia.
Badan Koordinasi menganggarkan Rp 25 miliar untuk menyukseskan program ini. Dana alokasi khusus sebesar Rp 15 miliar disiapkan bagi pengungsi Timor Leste di empat kabupaten, yakni Kupang, Belu, Timor Utara, dan Timor Selatan.
SATWIKA MOVEMENTI
Baca juga:
Maharani Buka-bukaan Soal Kasus Sapi
Le Meridien Pastikan Maharani Ditangkap di Kamar
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik
Luthfi Hasan Akhirnya Mengaku Kenal Ahmad Fathanah
Berita terkait
Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional
6 hari lalu
Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.
Baca SelengkapnyaYang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar
11 hari lalu
Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting
48 hari lalu
Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.
Baca SelengkapnyaDistribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas
51 hari lalu
Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB
7 Februari 2024
Alat kontrasepsi atau pencegah kehamilan beragam jenisnya, berikut adalah 7 di antaranya.
Baca SelengkapnyaTunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya
28 Januari 2024
Presiden Jokowi telah menaikkan tunjangan kinerja bagi ASN di tahun 2024
Baca SelengkapnyaBKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024
16 Desember 2023
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) telah membuat Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN
15 Desember 2023
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) telah banyak melakukan pembaruan di BKKBN.
Baca SelengkapnyaBKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh
8 Desember 2023
BKKBN menyebut kondisi stunting di Jawa Tengah penurunan dari tahun 2021 ke tahun 2022. Namun, angka penurunannya diakui masih kecil.
Baca SelengkapnyaBKKBN Beri Penghargaan TNI AD
25 Oktober 2023
Kolaborasi Pekan Pelayanan KB Raih 1,6 Juta Akseptor, BKKBN Beri Penghargaan TNI AD
Baca Selengkapnya