Upah Tidak Layak, Buruh Semarang Ancam Mogok

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 6 Februari 2013 12:24 WIB

TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Ratusan buruh perusahaan ekspor furniture di bawah pengelolaan PT Kurnia Jati Kota Semarang mengancam mogok kerja. Ancaman ini terkait sikap perusahaan yang enggan membayar upah mereka sesuai standar upah minimum Kota Semarang senilai Rp 1,2 juta per bulan. "Kalau perusahaan tak merealisasikan (pembayaran upah sesuai standar), kami akan mogok kerja," ujar Ketua Serikat Pekerja Kayu, Hutan dan Umum Indonesia (Kahutindo) unit kerja PT Kurnia Jati Kota Semarang, Andri Rusdiyanto, saat mendatangi kantor dinas tenaga kerja, Rabu 6 Februari 2013.

Sebelumnya PT Kurnia Jati sempat mengajukan penangguhan pembayaran UMK buruh, namun permintaan itu ditolak oleh gubernur. "Artinya, tuntutan kami ini mutlak sesuai hak yang diakui oleh pemerintah," ujar Andri menjelaskan. Apalagi, lanjutnya, perusahaan yang memasok furniture ke Eropa dan Amerika itu juga telah menunggak pembayaran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) selama tiga bulan.

Mogok kerja yang dilakukan sudah disiapkan sebagai alternatif kebuntuan perundingan yang difasilitasi oleh dinas tenaga kerja kemarin. Andri mengaku mogok dilakukan oleh 600 orang tenaga produksi.

General manager PT Kurnia Jati, Dedy Wirawan saat dipanggil oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang akhirnya menyatakan siap memenuhi tuntutan buruh dengan menaikan upah sesuai UMK Kota Semarang tahun 2013. "Bahkan nilai kenaikan hingga Rp 100 ribu bagi buruh yang upahnya sesuai dengan UMK," ujar Dedy.

Menurut dia keputusan itu sudah dibicarakan oleh menejemen perusahaan sebelum pertemuan dengan buruh. Dedy juga berjanji akan membayar iuran Jamsostek dengan yang telah nunggak sebelumnya. Sikap ini dilakukan dengan pertimbangan Jamsostek merupakan hak buruh dan menjadi isue sensitif. "Kami menyadari, kalau tak dituruti bisa menimbulkan masalah bagi hubungan industrial," katanya.

EDI FAISOL




Berita populer lainnya:
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik

Maharani Buka-bukaan Soal Kasus Sapi

Le Meridien Pastikan Maharani Ditangkap di Kamar

Anas Menjawab Desakan Mundur dari Demokrat

Abraham Samad : KPK Tak Gantung Status Anas

Dicegah KPK, Pemenang Putri Solo Melepas Mahkota

Berita terkait

Demo Buruh Blokade Jalan, Bekasi Macet Parah

30 November 2023

Demo Buruh Blokade Jalan, Bekasi Macet Parah

kemacetan akibat demo buruh meluas hingga kawasan Summarecon Bekasi dan Kranji hingga ke ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Buruh Memprotes Reformasi Pensiun Prancis, Ribuan Ton Sampah Teronggok di Paris

14 Maret 2023

Aksi Mogok Buruh Memprotes Reformasi Pensiun Prancis, Ribuan Ton Sampah Teronggok di Paris

Pemogokan buruh yang berlarut-larut telah menambah putaran baru pada perselisihan Prancis yang membara atas reformasi pensiun

Baca Selengkapnya

Tolak Penetapan Upah Minimum 2022, Dua Juta Buruh Bakal Mogok Nasional

16 November 2021

Tolak Penetapan Upah Minimum 2022, Dua Juta Buruh Bakal Mogok Nasional

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan mengatakan lebih dua juta buruh dari ratusan ribu pabrik akan melaksanakan mogok nasional

Baca Selengkapnya

Buruh Kembali Mogok Nasional, Minta Omnibus Law Dibatalkan

7 Oktober 2020

Buruh Kembali Mogok Nasional, Minta Omnibus Law Dibatalkan

KSPI menyatakan buruh akan kembali menggelar mogok nasional, meminta pemerintah membatalkan Omnibus Law.

Baca Selengkapnya

Mogok Nasional, Sebagian Buruh Bekasi Tetap Masuk Kerja

24 November 2015

Mogok Nasional, Sebagian Buruh Bekasi Tetap Masuk Kerja

Sebagian buruh tak ikut mogok nasional dan memilih bekerja seperti biasanya karena tak ingin mengambil risiko di-PHK oleh perusahaan.

Baca Selengkapnya

Buruh Mogok Kerja, Perusahaan di Bekasi Tetap Berproduksi

24 November 2015

Buruh Mogok Kerja, Perusahaan di Bekasi Tetap Berproduksi

Polisi telah memberikan jaminan kepada pengusaha di Bekasi bahwa tidak ada aksi sweeping di perusahaan dalam aksi buruh mogok nasional.

Baca Selengkapnya

Soal Kasus Go-Jek, Ini Pendapat Menaker Hanif Dhakiri

11 November 2015

Soal Kasus Go-Jek, Ini Pendapat Menaker Hanif Dhakiri

Menaker Hanif Dhakiri mengatakan Go-Jek, perusahaan milik Nadiem Makarim, seperti bisnis online.

Baca Selengkapnya

Tolak PP Pengupahan, Buruh Ancam Mogok Massal

29 Oktober 2015

Tolak PP Pengupahan, Buruh Ancam Mogok Massal

Peraturan Pemerintah tentang pengupahan dianggap melanggar
Undang Undang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Kerja Pekerja Tol, Ini Kata Serikat Pekerja

22 Oktober 2015

Aksi Mogok Kerja Pekerja Tol, Ini Kata Serikat Pekerja

Para pekerja menuntut dua hal kepada PT Jasa Marga, yaitu membatalkan pembentukan PT JLO dan mengangkat para pekerja kontrak menjadi karyawan tetap.

Baca Selengkapnya

Buruh Mogok, Pelabuhan Tanjung Priok Macet  

16 Januari 2014

Buruh Mogok, Pelabuhan Tanjung Priok Macet  

Aktifitas pelabuhan sempat berhenti total selama tiga jam.

Baca Selengkapnya