TEMPO.CO, Balikpapan - Pengiriman sabu lewat jasa titipan internasional rute India-Balikpapan meningkat dalam sebulan terakhir. "Sebulan ini ada 6 kilogram pengiriman sabu dari India, " kata Pjs Direktur Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Ajun Komisari Besar R. Yoseph Wihastono, Kamis, 24 Januari 2013.
Yoseph menjelaskan, nilai total sabu itu mencapai Rp 12 miliar. Kasus pertama dan kedua terjadi awal Januari silam dan terakhir pada hari ini dengan dua tersangka, warga Balikpapan.
Kasus pertama, kantor Bea dan Cukai Balikpapan membongkar paket pos internasional berisi sabu seberat 2 kilogram asal India. Dalam kasus ini, polisi membekuk tersangka berinisial HP, pengambil paket tersebut. Ia adalah warga Balikpapan.
Kasus berikutnya terjadi di wilayah hukum Samarinda. Saat itu, ada paket pos berisi sabu seberat 2 kilogram asal India. Untuk kasus ini, petugas kepolisian dan Bea-Cukai gagal memancing penerima paket narkoba. "Mungkin penerimanya curiga sehingga kami gagal membekuk tersangka. Kami tidak tahu kenapa dia batal mengambil kiriman paketannya," ujar Yoseph.
Kasus teranyar pada hari ini, kantor Bea dan Cukai Balikpapan menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 2 kilogram yang juga berasal dari India. Petugas langsung membekuk warga Balikpapan berinisial FS, 33 tahun, sebagai penerima paket ini.
Yoseph mengatakan, Polda Kaltim sudah meminta Markas Besar Polri dan Interpol untuk menelusuri para pengirim paket narkoba dari India ini. Dia berharap kerja sama antarnegara mampu meringkus praktek jaringan mafia internasional narkoba jalur India-Indonesia. "Kalau sudah ada bukti kuat, tentu akan kami ringkus semua," ucapnya.
Polisi hingga kini baru bisa menangkap dua tersangka berinisial HP dan FS dalam jaringan mafia narkoba internasional ini. "Masih ada satu DPO, inisial L yang kabur saat penangkapan HP. Kami terlambat 5 menit dan dia sudah kabur ke Makassar," ujarnya Yoseph.
SG WIBISONO
Berita terkait
Depresi, Epy Kusnandar Dirawat di RSKO Cibubur
2 hari lalu
Polisi mengajukan kepada BNN agar Epy Kusnandar direhabilitasi
Baca SelengkapnyaBNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia
2 hari lalu
Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap
14 hari lalu
Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.
Baca SelengkapnyaKKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan
55 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat langkah pencegahan peredaran narkoba melalui pulau kecil perbatasan.
Baca SelengkapnyaKPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah
12 Maret 2024
KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.
Baca SelengkapnyaTNI AL Gagalkan Penyelundupan 70 Kilogram Sabu di Bakauheni Lampung
11 Maret 2024
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ketiga terduga pelaku yang membawa sabu itu datang dari Aceh.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan
29 Februari 2024
BNN Provinsi menangkap anggota DPRD NTT karena mengkonsumsi sabu. Tidak dihukum, tapi diminta menjalani rehabilitasi rawat jalan.
Baca SelengkapnyaPria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN
28 Januari 2024
Pria berinisial AR sudah menjadi target BNN Tanjung Jabung Timur karena diduga menjadi pengedar narkotika jenis sabu.
Baca SelengkapnyaKDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi
14 Januari 2024
Kasus KDRT berulang, istri pegawai BNN kembali damai dengan suaminya untuk kasus kekerasan terkini yang dilaporkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol
8 Januari 2024
Peristiwa KDRT dalam rumah tangga di Jatiasih, Bekasi, ini viral di media sosial karena, antara lain, terjadi di hadapan anak-anak mereka.
Baca Selengkapnya