Kader Nasdem Menilai Hary Tanoe Tidak Mengakar  

Reporter

Selasa, 22 Januari 2013 14:04 WIB

Hary Tanoesoedibjo. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Kediri- Kepergian Harry Tanoesoedibjo dari Partai NasDem tidak menyurutkan pengurus dan kader di Kabupaten Kediri untuk membesarkan partai. Mereka justru meyakini sosok Surya Paloh jauh lebih kuat dibandingkan bos MNC tersebut.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Nasdem Kabupaten Kediri, Lutfie Mahmudiono, mengatakan sosok Harry Tanoe sendiri tidak begitu populer di kalangan akar rumput dibandingkan Surya Paloh. Karena itu, kepergiannya dari partai dipastikan tidak berdampak apa-apa bagi partai. “Tidak akan berpengaruh,” kata Lutfie kepada Tempo, Selasa, 22 Januari 2013.

Lutfie yang menggawangi berdirinya Partai Nasdem di Kediri sejak dua tahun lalu menilai Surya Paloh masih memegang kunci komando partai. Sejak awal, mantan politikus Golkar itulah yang mengibarkan dan memperkenalkan Nasdem ke masyarakat. Di lain pihak, nama Harry Tanoe justru muncul belakangan setelah partai itu berdiri tegak. Masyarakat lebih mengenal Surya Paloh sebagai pemimpin Nasdem dibandingkan dengan Harry Tanoe.

Ketika disinggung mengenai keluarnya sejumlah pengurus teras partai bersamaan dengan hengkangnya Harry Tanoe, Lutfie menilai hal itu sebagai hak setiap anggota. Namun, dia meyakini pergolakan itu hanya terjadi di Jakarta saja. Kader dan pengurus di daerah akan tetap solid berjuang dengan Surya Paloh.

Lutfie menambahkan pola perjuangan partai selama ini memang tidak pernah memunculkan nama atau figur seseorang. Bahkan, sejak bergabung dengan Nasdem dan menduduki posisi Ketua Dewan Pakar, Lutfie tidak pernah mengidentikkan partainya dengan Hary Tanoe. “Kami tak pernah mengenalkan nama,” kata Lutfie.

Pernyataan tersebut membantah analisis peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfarabi, yang memprediksi masa depan partai Nasional Demokrat tak akan secemerlang setahun terakhir. Adjie bahkan memastikan Nasdem lebih dikenal publik bukan karena kekuatan salah satu figur, melainkan partai modern yang mengutamakan konsolidasi dan kerja partai. Bergabungnya Hary Tanoe juga turut mendongkrak popularitas partai lewat berbagai iklan di media, terutama televisi di bawah grup MNC.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

2 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

39 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

40 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

40 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

52 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

7 Oktober 2023

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.

Baca Selengkapnya