Ratusan Fosil Hewan Purba Ditemukan Anak Sekolah
Editor
Agus Supriyanto
Senin, 21 Januari 2013 16:58 WIB
TEMPO.CO, Madiun - Fosil hewan purba ditemukan di kawasan waduk Kedung Brubus, Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sekelompok pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mejayan menemukan tulang hewan yang sudah membatu.
Para siswa dan guru SMA Negeri 1 Mejayan menemukannya saat melakukan reboisasi di kawasan hutan di Kedung Brubus, Sabtu, 19 Januari 2013. Kini ratusan serpihan yang diduga kuat tulang belulang hewan dan tanaman purba tersebut disimpan di laboratorium sekolah setempat.
“Dari pengamatan fisik, diduga kuat ini fosil hewan purba,” kata Pamong Budaya Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Arif Ardianto saat mendata serpihan fosil di laboratorium SMA Negeri 1 Mejayan, Senin, 21 Januari 2013.
Sarjana Arkeologi Universitas Gadjah Mada ini mengatakan, Kedung Brubus merupakan salah satu situs prasejarah yang ada di Jawa Timur, bahkan sudah diakui dunia. Ia memperkirakan usia fosil hewan purba tersebut sekitar 11 ribu tahun.
Salah satu siswa, Kurniashanty, mengatakan ia dan teman-temannya tak sengaja menemukannya saat perjalanan pulang dari lokasi reboisasi. “Waktu itu tanahnya bekas longsor dan ada yang menemukan seperti gigi hewan yang sudah membatu,” katanya.
Karena diduga kuat fosil hewan purba, para siswa dan guru melokalisir lokasi dan mencari fosil lainnya. Hasilnya, ditemukan ratusan tulang yang masih utuh maupun yang sudah terpecah-pecah. “Anak-anak tidak sengaja menemukan dan kami bawa ke sekolah, lalu kami laporkan ke Dinas Pendidikan,” ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mejayan, Agus Supriyanto.
Menurut para guru, fosil tersebut muncul ke permukaan tanah akibat erosi. “Kami sempat melokalisir dan menemukan serpihan tulang yang lain,” ujar salah satu guru, Suparyo.
Meski butuh penelitian oleh instansi yang kompeten, sejumlah guru biologi dan sejarah sekolah setempat serta pamong budaya Dinas Pendidikan sudah bisa memperkirakan jenis hewan yang sudah memfosil tersebut.
Dari pengamatan fisik terlihat sejumlah tulang maupun bagian tubuh hewan tertentu di antaranya diduga potongan gading gajah, tulang tungkai gajah, tanduk rusa, dan berbagai macam tulang yang diduga bagian tubuh rusa seperti tulang rusuk dan tulang belakang Selain hewan darat, diduga juga ada fosil hewan laut dan tanaman purba, namun sulit diidentifikasi dengan pengamatan fisik.
Hasil pendataan yang dilakukan siswa dan guru setempat, sementara tercatat ada 21 serpihan diduga tulang gajah purba, 199 serpihan diduga tulang rusa, dan satu serpihan tulang diduga fosil tumbuhan purba.
Sebelumnya pada Juli 2011, penelitian tim Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menemukan sejumlah fragmen fosil dari gajah (elephantedae); sapi, kerbau, banteng, dan sejenisnya (bovidae); rusa dan sejenisnya (cervidae); badak (rhinoceros), dan kura-kura (testudinata). Fragmen fosil dari bovidae yang ditemukan antara lain tulang paha (femur), tulang kering tungkai kaki (distal tibia), lima tulang panjang di punggung kaki (distalmetatarsal), dan gigi geraham (molar).
Dari fosil elephantidae, ditemukan tulang paha dan gigi bagian incisivus. Sedangkan dari cervidae, ditemukan tulang punggung (vertebrae). Tim juga menemukan gigi geraham dan tulang rusuk (costae) rhinoceros serta menemukan tempurung bagian bawah (plastron) dari kura-kura (testudinata). Usia fosil hewan purba ini diperkirakan mencapai 700-800 ribu tahun.
ISHOMUDDIN