TEMPO.CO, Kupang - Sikap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Johanis Kupang yang menelantarkan Viktoria Polce Teon, pasien penderita kanker payudara, mendapat protes dari kalangan mahasiswa. Hari ini, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Eksekutif (LMND Ex) Kupang menggelar aksi menuntut pihak rumah sakit mengobati Viktoria.
Pengunjuk rasa menggelar aksi dengan berjalan kaki sepanjang Jalan El Tari menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur. Koordinator LMND Ex, Ridwan Nugroho, dalam orasi menuntut pihak rumah sakit untuk menjemput Viktoria, yang kini terbaring sakit di kontrakannya. "Penyakit payudara yang diderita semakin parah," katanya. Viktoria tidak bisa mendapat perawatan layak karena pihak rumah sakit menolaknya.
Para mahasiswa juga menuntut pemerintah mencabut Peraturan Daerah (Perda) Nomor 04 Tahun 2006 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan. Sebab, peraturan itu menjadi salah satu dasar rumah sakit daerah Kupang lebih mengutamakan bisnis ketimbang pelayanan kemasyarakatan. Sebelumnya, seorang pasien bernama Gregorius Seran juga meninggal akibat ditelantarkan rumah sakit itu. "Dua kasus ini yang mencerminkan buruknya pelayanan di rumah sakit ini," katanya.
Asisten Administrasi dan Pembangunan NTT, Adreas Jehalu, berjanji akan memanggil dan meminta penjelasan manajemen RSUD Johanis Kupang terkait dua kasus penelantaran pasien yang menyebabkan seorang pasien meninggal. "Kami akan mamanggil dan meminta penjelasan manajemen RSUD," katanya.
