Daerah Menunggu UU Pemilihan Bupati Langsung

Reporter

Editor

Senin, 26 Juli 2004 16:49 WIB

TEMPO Interaktif, Boyolali:DPRD Kabupaten Boyolali masih menunggu payung hukum yang mengatur pemilihan bupati secara langsung. Sejauh ini DPRD sudah melakukan antisipasi pemilihan bupati secara langsung dengan melakukan usulan dana dalam perubahan APBD 2004 yang akan dibahas pekan-pekan ini. Sementara itu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyiapkan konvensi untuk menentukan calon bupati bila pemilihannya dilaksanakan secara langsung. "UU yang mengatur soal pemilihan bupati secara langsung kan masih dalam pembahasan, sejauh ini ya belum ada persiapan apa-apa kecuali sebagai antisipasi soal pendanaan kita memasukkan pembiayaan pemilihan bupati secara langsung dalam perubahaan APBD 2004," ujar Ketua Fraksi PKB DPRD Boyolali, Anshor Budiyono, Senin (25/7).Menurut Anshor, masa jabatan Bupati Boyolali akan berakhir pada bulan Maret 2005 mendatang. Dibandingkan dengan daerah lainnya, pemilihan bupati di Boyolali akan lebih dahulu. Oleh karena itu meski masih berupa draf UU Pemilihan Bupati Secara Langsung, pihaknya pun melakukan antisipasi, termasuk di kalangan internal partainya. "Wacana untuk pemilihan secara langsung di tingkat lokal memang sangat kuat. Rumor yang beredar calon pun sudah mempersiapkan diri. Saya dengar bupati sekarang ini juga akan maju. PKB sendiri memilih untuk melakukan konvensi dengan melibatkan pimpinan anak cabang di tingkat kecamatan untuk memilih calon," ujarnya.Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Boyolali Thontowi Jauhari juga mendukung digelarnya pemilihan bupati secara langsung di Kota Susu tersebut. Untuk itu seluruh komponen masyarakat harus berani mendesakkan kepada pemerintah agar perangkat hukum pendukung pilkada langsung sudah bisa diterapkan menjelang pilkada di Boyolali, Maret tahun 2005. "Meski diakui ada sejumlah kendala, di antaranya kendala undang-undang, perangkat hukum untuk pilkada langsung dimungkinkan belum siap, karena untuk menyiapkan hingga ke perangkat hukum yang sifatnya teknis dibutuhkan waktu sedikitnya enam bulan, bahkan bisa satu tahun," ujarnya.Berbagai kalangan aktivis LSM juga mengharapkan pemilihan bupati di Boyolali pada tahun 2005 dapat dilaksanakan secara langsung. Kekhawatiran masyarakat tidak siap dengan pemilu langsung merupakan kekhawatiran para elite politik. "Masyarakat pasti siap, yang tidak siap adalah politisi," ujar Dwi Larso, salah seorang aktivis LSM di Kota Susu tersebut. Sementara itu, Ketua DPRD Boyolali Miyono mengatakan pemilihan bupati secara langsung akan meminimalkan praktek politik uang (money politics). Meski diakui dalam pelaksanaan pilpres ada sejumlah persoalan, namun menurutnya, pemilihan bupati pun hendaknya dapat dilakukan secara langsung untuk memberikan kesempatan bagi rakyat memilih sendiri pimpinannya di daerah. "Kalaupun ada politik uang, maka yang diuntungkan adalah rakyat langsung, bukan anggota Dewan seperti saat ini. Dan jika ada calon yang berani berpolitik uang maka dia membutuhkan banyak dana. Contoh di Boyolali ada sekitar 500 ribu calon pemilih, jika per kepala diberi Rp 10 ribu maka butuh uang Rp 5 miliar. Pemilihan bupati langsung juga meminimalkan kericuhan seperti banyak terjadi pada proses-proses pilkada di daerah-daerah," paparnya. Imron Rosyid - Tempo News Room

Berita terkait

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

8 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

8 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

19 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

25 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

44 hari lalu

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

49 hari lalu

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Edward Tannur, Anggota DPR dari PKB yang Anaknya Aniaya Pacar Hingga Meninggal

10 Oktober 2023

Kekayaan Edward Tannur, Anggota DPR dari PKB yang Anaknya Aniaya Pacar Hingga Meninggal

Kekayaan anggota DPR dari PKB Edward Tannur, orangtua Gregorius Ronald Tannur yang aniaya pacar hingga meninggal.

Baca Selengkapnya

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

17 Agustus 2023

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

17 Agustus 2023

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.

Baca Selengkapnya