Seorang pengemudi berdiri di atas truknya ketika terjebak kemacetan sepanjang 8 km di Tol Merak, Cilegon, Banten (30/5). REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO, Cilegon - Ribuan truk yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheuni, Lampung, masih mengalami antrean hingga 9 kilometer dari gerbang Pelabuhan Merak. Ekor antrean truk, masih terus memanjang hingga masuk jalan tol Tangerang - Merak, tepatnya di kilometer 96.
Kondisi antrean truk di dalam tol Tangerang - Merak ini sudah terjadi selama empat hari. Ribuan truk yang akan masuk ke dalam area pelabuhan rata-rata harus menghabisakan waktu satu hingga dua hari.
PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak belum mampu mengurai antrean truk tersebut. PT Marga Mandala Sakti (PT MMS), selaku pengelola jalan tol Tangerang- Merak kembali mengeluarkan kendaraan pribadi dan bus di gerbang tol Cilegon Barat.
Juru bicara PT ASDP Merak Mario Oetomo Sardadi mengatakan, antrean truk ini yang terjadi karena adanya peningkatan volume kendaraan. Menurut dia, PT ASDP Merak telah menerjunkan 26 armada kapal roll on roll of (RoRo) untuk melayani penyeberangan Merak-Bakauheni, Lampung. "Sebanyak 26 armada dioperasikan dengan capaian 95 trip. Ini diharapkan bisa mengatasi antrean truk tersebut," kata Mario, Ahad 13 Januari 2013.
Manajer Operasional PT ASDP Cabang Merak Nana Sutisna mengatakan, cuaca buruk mengakibatkan penurunan jumlah penumpang di Pelabuhan Merak. "Jika normalnya bisa mencapai sekitar 3.000 orang per hari, sekarang hanya sekitar 1.500 orang," katanya.
Sebelumnya, ribuan truk pengangkut barang yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung mengalami antrean hingga 12 kilometer.
Dari pantauan Tempo, lima lahan parkir yang tersedia di Pelabuhan Merak tidak mampu menampung ribuan truk, sehingga antrean truk memanjang dari luar pelabuhan hingga jalan tol Tangerang - Merak.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Christine Hutabarat mengatakan, penumpukan yang terjadi di Pelabuhan Merak disebabkan cuaca buruk di Perairan Selat Sunda. Karena itu, kapal-kapal yang beroperasi kesulitan ketika akan bersandar.