TEMPO Interaktif, Jakarta:Kandidat presiden Amien Rais membantah kabar yang menyebutkan ia akan bertemu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ataupun Megawati Soekarnoputri untuk membicarakan koalisi. Ia belum pernah membuat komitmen dengan salah satu calon yang lolos ke putaran dua. ?Percayalah, saya akan datang ke masing-masing capres itu, saya tanyakan anda punya program seperti apa, komitemennya kayak apa, lantas bagaimana sharingnya, sebelum memutuskan,? kata Amien Rais kepada wartawan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat (23/7) pagi. Amien berpandangan, tiga opsi akan diambil. Jika mengikuti sentimen pendukungnya maka langkah golput yang akan diambil. Namun, menurut dia, langkah itu tidak produktif. Dia menyarankan, memilih diantara dua calon yang lolos itu, meskipun jika ditimbang kedua calon itu hampir sama. Ia memberikan alasan, baik SBY maupun Megawati sudah lima tahun bekerja sama di kabinet. Karena itu, diakuinya, agak berlebihan jika membayangkan terdapat perbedaan mendasar antara kedua tokoh itu. Amienpun tidak ingin membuat kalkulasi subyektif antara keduanya. Tapi ia kembali menegaskan, ia akan datang baik ke SBY maupun ke Mega untuk menanyakan pemerintahan mereka akan dibawa kemana. Selesai bertemu, Amien akan merapatkan hasil pertemuan itu dengan pendukungnya untuk diambil kebijakan. Pilihan terakhir, kata dia, adalah oposisi sepenuhnya. Oposisi ini bisa mengontrol dan mengoreksi siapapun presiden yang terpilih agar tidak menyeleweng. Dia mengakui, Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpinnya cenderung mengambil sikap oposisi.Menurut Amien, sinyal Siswono pasangannya dalam pemilihan ini, condong ke Megawati belum dipastikan. Baik Amien dan Siswono akan memberikan pidato konsesi usai KPU menyelesaikan penghitungan suara nasional. Istiqomatul Hayati ? Tempo News Room
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
27 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.