Wartawan Malang Post Dianiaya Hingga Patah Tulang

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 10 Januari 2013 07:40 WIB

Ilustrasi. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Malang - Jurnalis harian Malang Post, Ira Ravika mengalami patah tulang tertutup di lengan kanan akibat dilukai orang tak dikenal, Rabu 9 Januari 2013. Diduga kekerasan itu terjadi akibat pemberitaan yang dimuat di harian Malang Post pada Jumat 4 Januari 2013. Pelaku dua orang, berboncengan mengendarai sepeda motor. "Ira ditendang hingga terjatuh dari sepeda motor," kata Pemimpin Redaksi Malang Post, Sunavip Ra Indrata.

Kasus kekerasan ini telah dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Resor Malang Kota. Sesuai laporan nomor STBL/LP/12/1/2013/JATIM/RES MLG KOTA, Satuan Reserse Kriminal Polres Malang Kota menyelidiki perkara ini. Dengan lengan dibebat perban, Ira dimintai keterangan untuk menjelaskan kronologis perkara penganiayaan oleh orang tak dikenal.

Kepada penyidik, Ira mengatakan pelaku berboncengan, mengenakan jaket, berkacamata dan berbadan kurus. Sedangkan plat nomor polisi tak bisa dilihat secara jelas. Ira juga menjalani visum et repertum terhadap luka yang dialami sebagai bukti dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). "Dokter menyarankan Ira istirahat selama dua pekan," kata Indra.

Selama tiga hari terakhir, Ira mendapat ancaman dan teror melalui pesan pendek, telepon dan intimidasi secara verbal. Indra mengatakan jika Ira merupakan jurnalis yang berpengalaman meliput berita kriminalitas di Kepolisian. Selama mendedikasikan sebagai jurnalis selama 10 tahun, dan dikenal tangguh dan tak memiliki musuh.

Kepala Kepolisian Resor Malang Kota, Ajun Komisaris Besar Teddy Putra Minahasa kepada para jurnalis menyatakan akan menindaklanjuti perkara ini. Ia meminta waktu untuk menyelidiki apakah berkaitan dengan pemberitaan atau motif kriminal murni. "Saya akan menyelidiki apakah ada motif tertentu atau kriminal murni. Masih prematur untuk mengatakan siapa pelakunya. Harus menemukan alat bukti dulu," ujarnya.

Kejadian itu, katanya, bisa berupa tindak pidana murni. Seperti percobaan perampokan, atau pencopetan. Atau penganiayaan oleh orang tak dikenal tetapi pelaku tak mengenal atau tak mengetahui jika korban adalah jurnalis. "Masih dini, tak bisa menyimpulkan," katanya.

Koordinator Divisi Advokasi AJI Malang, Hari Istiawan mengecam preseden kekerasan diawal 2013. Menuntut polisi mengusut pelaku kekerasan sesuai prosedur hukum yg berlaku. Serta mencegah agar kasus kekerasan tak kembali terulang. Meminta semua pihak yang dirugikan dengan pemberitaan untuk menggunakan mekanisme penyelesaian sengketa pemberitaan sesuai Undang-undang Pers.

"Stop intimidasi, stop kekerasan terhadap jurnalis," katanya. Menuntut perusahaan media memberikan perlindungan terhadap jurnalis dan memberikan pembelaan hukum sesuai pedoman penanganan kasus kekerasan terhadap wartawan yang dikeluarkan Dewan Pers. Mengingatkan seluruh Jurnalis berpedoman Undang-Undang Pers dan kode etik dalam menjalankan tugas jurnalistik.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

30 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

30 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

30 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya