Banjir, 1.500 Warga Makassar Dievakuasi  

Reporter

Minggu, 6 Januari 2013 09:18 WIB

Sejumlah warga mengevakuasi kendaraan bermotor yang terjebak banjir di Kampung Nipa-Nipa, Manggala, Makassar, (4/1). Warga di Perumnas Antang terpaksa diungsikan akibat banjir merendam perumahan mereka hingga dua meter. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Curah hujan tinggi sejak awal tahun mengakibatkan banjir pada sejumlah kawasan di Kota Makassar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Makassar sudah mengevakuasi sedikitnya 1.500 warga yang berdomisili di Kecamatan Manggala, terutama di Perumnas Antang.

Hingga Sabtu malam, 5 Januari 2013, hujan terus mengguyur. Alhasil, ketinggian air tidak juga menyusut. Terlebih, di area belakang Perumnas Antang terdapat aliran Sungai Jenemadinging yang meluap. Kondisi yang berlangsung hampir sepekan pun membuat warga meminta untuk dievakuasi.

"Memang ada empat titik yang parah di Perumnas Antang, seperti Blok 8, 9, 10, dan Kampung Nipa-nipa," kata Sekretaris BNPB, Mansyur, Sabtu, 5 Januari 2013. Lokasi terparah berada di Blok 10. Beberapa rumah bahkan nyaris terendam utuh.

Di Kota Makassar, selain di Perumnas Antang, daerah lain yang juga terkena banjir seperti Jalan Swadaya serta Perumahan Kodim dan Tamangapa. Pemandangan serupa juga terlihat, meski kondisinya tidak begitu parah, yaitu di BTN Hamzi dan Antara, Kompleks Perumahan IDI, dan Jalan Panaikang.

Langkah antisipasi dan kesiapsiagaan disebut Mansyur sudah dilakukan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim SAR untuk berjaga dan siap selalu melakukan evakuasi jika dibutuhkan. "Sudah bagi tim dan disiagakan peralatan, termasuk perahu karet. Kami sangat terbantu dengan Tim SAR gabungan kampus dan TNI," ucap dia.

Penuturan Syahruddin, Koordinator Posko Pengungsian di Kecamatan Manggala, tidak sedikit warga yang mengungsi mengalami gatal-gatal. Diketahui, posko pengungsian terbagi di beberapa titik. Namun, posko induk terletak di Perumnas Antang Blok 8, tepatnya di Masjid Al Mutaqqin. "Banyak yang gatal-gatal mungkin karena air banjir," tutur dia.

Persoalan itu sudah dikoordinasi dengan pihak kecamatan untuk selanjutnya mengerahkan tenaga medis dari puskesmas. Hal lain, yang tidak kalah mendesak, yakni distribusi kebutuhan pokok. Hingga kini, uluran tangan hanya disalurkan Pemerintah Kota Makassar dan Yayasan Kalla. Bantuan yang diterima sebatas beras dan mi instan.

Andi Suhardjo, warga Perumnas Antang Blok 10, mengatakan, bantuan kebutuhan pokok berupa makanan sangat mendesak. Pasalnya, kondisi warga tidak memungkin untuk keluar mencari makanan lantaran kawasannya terkepung banjir. Akses pun terbatas dan tentu tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. "Yang paling dibutuhkan sembako, di samping air bersih," ujar dia.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya