TEMPO.CO, Poso- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, penanganan kelompok bersenjata sipil di wilayah Poso, Sulawesi Tengah yang dianggap sudah berbahaya dan dapat mengganggu keamanan masyarakat setempat, seharusnya Kepolisian dan TNI bekerjasama.
Jika melihat situasi ini, seharusnya Polri bekerja sama dengan TNI untuk bersama guna memberantas kegiatan kelompok bersenjata itu. “Hal ini sudah tidak bisa dibiarkan, TNI harus menggerakkan kekuatannya bersama Polisi untuk mengamankan masyarakat,” katanya kepada wartawan, usai peresmian Soft Opening Pengoperasian PLTA Poso II, di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sabtu 22 Desember 2012.
Dia mengatakan, di wilayah Poso saat ini yang diduga dapat mengganggu keamanan Poso sudah bukan orang Poso lagi, melainkan warga kelompok radikal dari wilayah luar. “Dan untuk orang Poso itu sendiri sudah tidak ada lagi. Katakanlah yang diburu itu saat ini adalah warga dari luar wilayah Poso, kata Kalla.
JK mengharapkan dalam penanganan kelompok bersenjata di Poso ini betul-betul diseriusi. "Polisi tidak sendirian bekerja melainkan bekerjasama dengan aparat TNI untuk menyatukan kekuatan dalam memberantas kelompok tersebut. Sehingga akan mempermudah melakukan penangkapan terhadap orang-orang tersebut," ujar Kalla.
AMAR BURASE
Berita terkait
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional
2 jam lalu
Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah
Baca SelengkapnyaBertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah
13 jam lalu
Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaHamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel
1 hari lalu
Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
12 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
14 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
15 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
16 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
27 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
27 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
27 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca Selengkapnya