TEMPO Interaktif, Singaraja:Lebih dari 20 persen pemilih di Buleleng, Bali, tidak menggunakan hak pilihnya (golput) dalam pemilihan presiden 5 Juli lalu. Dari 434.074 pemilih tercatat, yang menggunakan hak pilihnya hanya 344.069 orang. Sisanya sebanyak 90.005 orang atau 20.73 persen tidak menggunakan hak pilihnya.Menanggapi hal itu, Ketua KPUD Buleleng Wayan Rideng mengaku sedikit kecewa. Tapi pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas fenomena itu. Pilihan untuk tidak memilih merupakan bagian dari hak asasi orang. "Kami tidak bisa berkomentar banyak," ujarnya, Selasa (13/7) di Singaraja.Wayan menampik kalau kecenderungan peningkatan golput yang terjadi sekarang ini sebagai akibat minimnya sosialisasi yang dilakukan KPU Buleleng selama ini. Namun demikian, pihaknya berjanji akan meningkatkan lagi frekuensi sosialisasi menyongsong pemilihan presiden putaran kedua nanti.Sementara itu dari hasil perhitungan final yang dilaksanakan Senin (12/7) di Kantor KPUD Buleleng, pasangan Mega-Hasyim berhasil meraih sekitar 51 persen dari total suara yang masuk di 9 kecamatan. Mega-Hasyim berhasil meraup 174.747 suara, tertinggi dibandingkan perolehan pasangan capres-cawapres lainnya.Berada di urutan kedua adalah pasangan Yudhoyono-Kalla dengan 106.209 suara atau 31 persen lebih. Hanya kedua pasangan itu yang berhasil mendapatkan suara di atas 100 ribu suara. Tiga pasangan lainnya suaranya jauh di bawah. Wiranto-Wahid meski bercokol di urutan ketiga, suara yang diraih hanya 46.424 buah. Berikutnya duet Amien-Siswono mendapatkan 9.060 suara dan di posisi buncit pasangan Hamzah-Agum yang hanya kebagian 1.892 suara.Made Mustika - Tempo News Room