TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup Nabiel Makarim menyatakan dengan tegas, Walhi, Jatam dan Elsam yang mengeluarkan mosi tidak percaya menggunakan pernyataan yang penuh dengan kebohongan. "Saya harus menjawab mosi ini karena banyak pernyataan yang tidak benar," kata Nabiel di Jakarta, Kamis (8/7). Walhi, Jatam dan Elsam, Rabu (7/7), pada mosi tidak percayanya, menganggap Nabiel tidak becus menangani tujuh kasus penting pertambangan, diantarannya pencemaran tailing PT. Freeport, penambangan pasir laut di kepulauan Riau untuk Singapura, pencemaran Teluk Buyat oleh PT Newmont Minahasa Raya dan penambangan di kawasan hutan lindung. Nabiel membantah dirinya menyarankan kegiatan pembuangan tailing di darat pada kasus PT. Freeport dan memaksa Depperindag membuka kran ekspor pasir laut pada kasus ekspor pasir laut. "Ketiga Ornop yang mengeluarkan mosi tidak percaya itu sudah mengeluarkan pernyataan politik pada saat situasi politik agak peka. Saya minta, Walhi dan lainnya kembali pada kekuatan gerakan di lingkungan, jangan masuk ke politik," kata Nabiel. Rina Rachmawati - Tempo News Room
Pencemaran LingkunganKejahatan LingkunganKementerian Lingkungan HidupLembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan HidupWahana Lingkungan Hidup | Walhi
Berita terkait
DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi
8 hari lalu
UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah berusia 34 tahun menjadi alasan dilakukan revisi.
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
22 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaLimbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka
40 hari lalu
Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.
Baca SelengkapnyaKLHK Sita 55 Kontainer Berisi Kayu Ilegal di Pelabuhan Teluk Lamong
41 hari lalu
Sebanyak 767 meter kubik kayu ilegal dilindungi merupakan jenis ulin, meranti, bengkirai, dan rimba campuran. Datang dari Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia
42 hari lalu
Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan
53 hari lalu
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan
17 Februari 2024
Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.
Baca SelengkapnyaSkema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024
14 Februari 2024
Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.
Baca SelengkapnyaKementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif
7 Februari 2024
Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Produktif."
Baca SelengkapnyaCSIS Sebut Program Biodiesel B35 dan B40 Gibran Berpotensi Rusak Lingkungan
22 Januari 2024
Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyoroti pernyataan calon wakil presiden nomor urut 3 Gibran Rakabuming ihwal Biodiesel B35 dan B40 dalam Debat Cawapres semalam. Gibran mengklaim program tersebut terbukti menurunkan impor minyak dan mendorong nilai tambah dan lebih ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya
