Pemerintah Tak Punya Anggaran untuk Hadapi Flu Burung

Reporter

Rabu, 12 Desember 2012 16:56 WIB

Petugas menyemprot desinfektan pada kandang ayam milik warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Bugulkidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/2). ANTARA/Musyawir

TEMPO.CO, Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri mengaku tak memiliki anggaran untuk menangani wabah flu burung. Pemerintah beralasan kemunculan penyakit ini tak terduga, sementara anggaran sudah habis menjelang akhir tahun. (Baca juga: Flu Burung Bunuh Ratusan Itik di Jepara)

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Kediri, Apriati Dwiwin, mengatakan, kemunculan wabah ini sama sekali di luar perkiraan. Apalagi itik dikenal memiliki ketahanan tubuh lebih kuat dibandingkan dengan jenis unggas lainnya. "Kami tak mengira ada kasus ini," katanya, Rabu, 12 Desember 2012.

Saat ini Dinas Peternakan hanya bisa melakukan penanganan sekedarnya, seperti memberikan sedikit disinfektan kepada peternak dan sosialisasi penanganan standar flu burung. Dinas menyatakan tak memiliki dana untuk pengadaan disinfektan massal karena anggaran habis.

Apriati menambahkan, karena itu seluruh upaya penanganan virus ini diserahkan kepada peternak sendiri dengan biaya masing-masing. Pemerintah hanya bisa mengimbau agar mengikuti kaidah penanganan flu burung seperti membersihkan diri saat keluar-masuk kandang dan membakar bangkai itik yang mati. Apriati juga hanya bisa meminta peternak untuk tidak menjual atau memusnahkan itik yang terinfeksi karena tidak ada skema penggantian dari pemerintah. "Kalau insiden ini terjadi bulan Juli, kami masih bisa mengalokasikan," kata dia.

Saat disinggung mengenai jenis virus yang melanda para peternak ini, Apriati mengaku belum tahu. Hasil penelitian Balai Besar Veteriner Yogyakarta baru keluar hari Jumat depan untuk memastikan apakah ini flu burung yang bermutasi atau tidak.

Berdasarkan pantauan Tempo, para peternak melakukan hal-hal yang berbahaya. Mereka tetap menjual itik-itik yang terinfeksi dengan dalih tak mau menderita kerugian yang lebih besar. Selama ini itik-itik dari Kediri dipasok ke Solo dengan harga yang miring. Jika sebelumnya harga itik sehat dipatok Rp 35.000 per ekor di tingkat pengepul, saat ini hanya dihargai Rp 29 ribu untuk bobot yang sama.

"Itik yang kurus diobral murah," kata Tawaji, pemilik peternakan di Desa Tegalan, Kediri. Dia sendiri meyakini penyakit itu tidak menular ke manusia. Karena itu, setiap orang bebas keluar-masuk peternakannya tanpa melalui proses sterilisasi.

HARI TRI WASONO

Berita Lainnya:

Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis

2.500 Itik Mati Mendadak di 3 Desa di Tulungagung

Dinas Peternakan Tak Yakin Flu Burung Baru

NTB Siap Panen 270 Ribu Anak Sapi

Ratusan Ribu Itik di Jawa Mati Mendadak

Berita terkait

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

3 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

3 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

8 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya