2.500 Itik Mati Mendadak di 3 Desa di Tulungagung  

Reporter

Rabu, 12 Desember 2012 10:27 WIB

AP/Ng Han Guan

TEMPO.CO, Tulungagung - Penyebaran virus terduga flu burung yang menyerang itik meluas hingga ke Kabupaten Tulungagung. Di tempat ini ribuan ekor itik musnah dalam sekejap akibat serangan virus mematikan tersebut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto, mengatakan sampai saat ini kasus kematian itik mendadak telah mencapai 2.500 ekor di tiga desa, yakni Batangsaren Kecamatan Kauman, Kendal Kecamatan Gondang, dan Pakisaji Kecamatan Kalidawir. "Jumlah ini belum terhitung kematian di daerah lain," kata Mulyanto, Rabu 12 Desember 2012.

Tingkat kematian ini, menurut Mulyanto, cukup tinggi. Di Desa Pakisaji dengan populasi itik sebanyak 10.750 ekor ada 1.300-an itik yang mati. Hal serupa terjadi di Desa Batangsaren dengan populasi 1.450 ekor sebanyak 400 ekor mati, dan Desa Kendal terjadi 750 itik mati dari 3.750 populasi itik.

Saat ini Dinas Peternakan setempat telah melakukan upaya penyemprotan desinfektan ke sejumlah lokasi terinfeksi. Diperkirakan cakupan penyebaran virus ini terus meluas karena penularan antar unggas sangat cepat. Pemerintah belum bisa mengidentifikasi jenis virus tersebut karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Mulyanto mengingatkan kepada seluruh peternak itik segera melapor jika terjadi kasus kematian dengan ciri-ciri mata memutih seperti katarak, lumpuh, kehilangan nafsu makan, serta kepala tengler. Dia juga meminta peternak memisahkan itik-itik yang terinfeksi dengan itik sehat untuk menekan penularan. "Bangkainya juga sebisa mungkin dibakar, jangan dikubur," katanya.

Sangat disayangkan peringatan tersebut tak sepenuhnya bisa dilakukan para peternak. Sebagian dari mereka hanya membuang dan mengubur bangkai itik sakit di sekitar kandang. Mereka juga kesulitan memisahkan itik yang sakit mengingat cepatnya proses penularan virus.

Suradi, salah satu peternak, mengatakan virus ini sangat mematikan menyerang unggasnya. Dia heran dengan penyakit ini karena biasanya itik cukup kuat terhadap serangan penyakit. "Dalam hitungan jam bisa langsung mati," katanya.

Dari 500 ekor itik miliknya, penyakit ini telah membunuh 150 ekor hanya dalam waktu empat hari saja. Jika kondisi ini dibiarkan dia khawatir seluruh unggasnya akan lenyap begitu saja. Pemerintah diminta cepat mengidentifikasi jenis virus yang menyerang dan memberikan obatnya.

HARI TRI WASONO

Berita Terpopuler:

10 Alasan 21 Desember 2012 Bukan Kiamat

Soal Habibie, Anwar Ibrahim Angkat Bicara

VIDEO Pidato Habibie di Malaysia

Mendagri Akan Beri Sanksi Alex Noerdin

Lecehkan Habibie, Malaysia Dapat Surat Kecaman

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

7 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

8 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya