TEMPO.CO, Jakarta - Penggiat antikorupsi dari Garut Governance Watch menuding Bupati Aceng H.M. Fikri terlibat dalam tujuh kasus korupsi di daerahnya. Ketujuh kasus tersebut telah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Garut pada medio 2011. "Tapi baru satu kasus yang ditindaklanjuti," kata Agus Rustandi, sekretaris jenderal lembaga swadaya masyarakat tersebut.
Apa saja tujuh kasus yang disebut lembaga tersebut? Tujuh kasus tadi terjadi pada 2010-2011. Dana yang diduga diselewengkan adalah anggaran makan-minum pemerintah Garut, pengadaan obat rumah sakit Garut, pengadaan alat tulis kantor, pembayaran honorarium pegawai dinas kesehatan, bantuan sosial, pertanggungjawaban keuangan Garut, serta pengadaan posyandu di desa.
Di luar proyek pengadaan posyandu, enam kasus lain diduga merugikan keuangan negara Rp 7 miliar. "Enam kasus itu sempat diusut Kejaksaan," kata Agus.
Agus mengatakan, lembaganya mengendus keterlibatan Bupati Garut pada kemenangan sejumlah perusahaan dalam proyek-proyek tersebut. Diduga perusahaan-perusahaan itu menang melalui lelang yang tidak sesuai dengan peraturan presiden tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Parahnya, Bupati Aceng, sebagai penanggung jawab pemerintahan, diduga mengetahui, tetapi membiarkan. "Kami mensinyalir perusahaan-perusahaan itu adalah kroni Pak Bupati," ujarnya.
Bupati Aceng hingga tadi malam belum dapat dikonfirmasi. Ajudannya, Topan, mengatakan, “Bapak belum bisa diganggu, masih menerima tamu, belum tahu kapan selesainya.”
Bupati Aceng mendadak jadi buah bibir setelah perceraiannya dengan Fany Octora, gadis 18 tahun, terungkap. Dara yang dinikahinya tahun lalu itu dicerai hanya dalam tempo empat hari setelah menikah. Aceng pun dilaporkan ke Markas Besar Polri dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga. (Baca: Bupati Aceng Juga Dibelit Dugaan Korupsi)
TRI SUHARMAN | SIGIT ZULMUNIR | ENI S
Baca juga
Gunung Merapi Hembuskan Asap Sampai Ratusan Meter
Bupati Aceng: Mundur Boleh, Asal Jelas Argumennya
Kemendagri Akan Temui Janda Aceng
Bupati Aceng: Jangan Paksa Saya Mundur
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
38 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
40 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
42 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
43 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
45 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
57 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya