Pakar: Karakter Melayu itu Cenderung Maritim

Reporter

Selasa, 4 Desember 2012 13:14 WIB

Kapal TNI AL KRI Dewaruci tiba di Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok, Jakarta, (11/10) setelah mengikuti Operation Sail 2012 di Amerika Serikat dalam peringatan 200 Tahun Perang Besar. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Pekanbaru - Pakar sejarah abad 17 dan abad 18, Bondan Kanumoyoso, menyatakan masyarakat etnis Melayu memiliki budaya maritim. Hal tersebut tampak dari persebaran etnis Melayu di sepanjang pesisir lautan.

"Karakter Melayu itu cenderung maritim sehingga memang terbuka bagi budaya lain," kata Bondan dalam acara Dialog Budaya Melayu, Selasa, 4 Desember 2012.

Pada abad 17 dan abad 18, masyarakat Melayu tersebar di sepanjang pesisir Laut Jawa, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Samudera Hindia. Letak mereka di dekat laut sehingga memungkinkan interaksi dengan budaya luar. Interaksi dagang orang Melayu dan luar tidak hanya pertukaran ekonomi, tetapi juga nilai dan budaya.

Dalam interaksi tersebut, masyarakat Melayu menyerap budaya lain sembari mengenalkan budaya mereka sendiri. Hal ini menjadi salah satu penyebab karakter orang Melayu terhadap budaya lain sangat terbuka.

Salah satu kota pelabuhan besar pada abad tersebut adalah Kota Malaka. Kota tersebut menjadi kota dagang internasional yang menghubungkan masyarakat Eropa dan Asia. Kota ini, kata Bondan, menjadi besar karena kebijakan pimpinan Melayu yang sangat kondusif untuk dunia dagang.

Pada pertengahan abad ke-17 sendiri, Kota Riau tumbuh menjadi kota pelabuhan besar dengan karakter yang hampir sama dengan Kota Malaka. Jaringan kota dagang ini semakin maju justru terjadi polemik intern dalam Kesultanan Melayu Riau pada abad 18.

Saat polemik tersebut semakin besar, kekuasaan politik kota dagang Riau jatuh ke tangan masyarakat Bugis yang pergi dari Makassar karena desakan VOC. Para pedagang ini ke luar dari Sulawesi menuju Riau bersama jaringan dagang mereka.

"Budaya Melayu yang maritim sangat cocok dalam interaksi dagang dengan dunia luar. Ini juga yang menyebabkan orang dan budaya Melayu tersebar luas," kata Bondan.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terpopuler Politik :

Djoko Susilo Ditahan di Rutan Guntur

Djoko Susilo Dibui, Kasasi Sukotjo Bambang Ditolak

Di Guntur, Jenderal Djoko Susilo Sendirian

Dibui di Guntur, Djoko Susilo Tak Pakai Baju Tahanan

Pemerintah Ambil Alih Universitas Trisakti

Berita terkait

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

7 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

10 hari lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

10 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

12 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

24 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

28 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

15 Maret 2024

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

8 Maret 2024

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya