TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Megawati Soekarnoputri meresmikan Jakarta Centre of Law Enforcement Cooperation (JCLEC) di Akademi Polisi, Jalan Sultan Agung, Semarang, Sabtu (3/7). JCLEC adalah hasil kesepakatan Menteri Luar Negeri se-Asia Pasifik di Bali pada Februari 2004 lalu. Menurut Kapolri Da'i Bachtiar, salah satu bentuk kerjasama adalah program pelatihan dan penyelidikan antiterorisme, intelijen kriminal forensik dan penyelidikan finansial, dan forensik penyelidikan bom. Program-program tersebut dimulai pekan ini dan diikuti lebih dari 30 peserta internasional. "Tiap-tiap negara berbagi informasi mengenai tenaga ahli, pascapeledakan bom Bali dan JW Marriott," kata Da'i kepada wartawan.Dari keterangan pers, pemerintah Australia disebutkan memberikan sumbangan AUD 38,3 juta selama 5 tahun. Ini termasuk tenaga ahli, dukungan teknis, dan kursus latihan internasional. Dukungan Australia terhadap JCLEC adalah bagian dari paket senilai AUD 87 juta selama 4 tahun untuk memperkuat langkah antiterorisme regional termasuk penegakan hukum, pengawasan perbatasan dan keamanan penerbangan dan pelayaran.JCLEC juga bekerjasama dengan badan regional lainnya seperti pusat regional Asia Tenggara untuk aksi terorisme di Kuala Lumpur dan akademi penegakan hukum internasional di Bangkok. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kepolisian Federal Australia Mick Keelty, Menteri Kehakiman dan Bea Cukai Australia Christhoper Ellison, dan Kepala Kepolisian dari negara sahabat seperti RRC, Malaysia, Singapura. Sedangkan dari Indonesia, hadir Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Mendagri Hari Sabarno, Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno, Ketua Komisi Pemberantas Korupsi Taufiequrahman Ruki, Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi. Selain Kapolri, hadir juga Purn. Polri dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Tresmerda Lebang, dan pejabat teras kepolisian lainnya. Martha Warta - Tempo News Room