TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa mulai serius membahas seleksi kandidat presiden untuk Pemilihan Umum 2014. Partai ini bahkan berencana mengadakan konvensi untuk menentukan calon presiden mereka.
"Kami mau putuskan mekanismenya dulu, baru turun ke nama calon presiden yang sangat personal," kata Abdul Malik Haramain, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, pada sebuah diskusi di Taman Ismail Marzuki, Ahad, 2 Desember 2012.
Ada dua pilihan mekanisme yang sedang digodok oleh PKB untuk memilih calon presiden. Model pertama adalah forum pleno atau konvensi. "Tapi sepertinya lebih condong ke konvensi, lebih banyak maslahatnya dan kelebihannya," ujar Malik.
Hasil konvensi, kata Malik, lebih bisa diukur. Apalagi forum seperti ini sudah banyak digunakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Cabang. "Tetapi metode konvensi kami berbeda dari Partai Golkar dan partai-partai lainnya," kata dia.
Jenis konvensi yang digunakan dikenal dengan musyawarah kebangkitan (muskib). Konvensi seperti ini sering digunakan pada saat memilih calon yang diusung dalam pemilihan kepala daerah sesuai dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. "Menggunakan sistem scoring, nanti hasil scoring-nya dibawa ke Dewan Pimpinan Pusat," ucap Malik.
Sedangkan untuk calon yang diusung murni bergantung pada peserta konvensi. "Dibebaskan, bisa dari internal PKB, dari partai lain, birokrat, pejabat non-politik, profesional, bahkan artis," kata dia. Namun penentuan mekanisme ini belum dilakukan dalam sebulan mendatang. "Verifikasi faktual hasilnya keluar Januari 2013, dua atau tiga bulan sesudah itu."
