Pengetahuan Warga Malang tentang HIV/AIDS Rendah

Reporter

Jumat, 30 November 2012 15:08 WIB

REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Malang - Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Malang, Nusindrati, memaparkan bahwa dari 700 warga yang berpotensi tinggi tertular HIV/AIDS, hanya 17 orang yang secara sukarela memeriksakan diri ke klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT).

Menurut Nusindrati, selain rendahnya kesadaran warga, kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS menjadi faktor penyebab mereka yang rawan tertular penyakit mematikan itu tidak memeriksakan diri. "Hingga kini, banyak warga yang tidak mengetahui fungsi klinik VCT," katanya, Jumat, 30 November 2012.

Nusindrati yang juga Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Malang itu gencar melakukan sosialisasi untuk memberikan kesadaran agar memeriksakan diri ke klinik VCT. Ratusan sukarelawan dan petugas kesehatan juga dikerahkan. Mereka aktif mengajak warga yang berpotensi tinggi tertular HIV/AIDS, seperti pekerja seks komersial dan pecandu narkoba suntik, memeriksakan diri lebih dini.

Klinik VCT tersebar di Rumah Sakit Islam Unisma dan Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Selain itu, tersedia di sejumlah puskesmas, seperti Puskesmas Dinoyo, Kendalsari, Lowokwaru, dan Puskesman Ciptomulyo. Pelayanan berupa perawatan maupun pengobatan di setiap klinik VCT dilakukan secara gratis.

Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Malang hingga saat ini 2.100 orang. Sekitar 15 persen di antaranya atau 300 penderita merupakan ibu rumah tangga. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yang hanya 3,5 persen. "Sebelumnya, ibu rumah tangga merupakan kalangan berisiko rendah," ujar Nusindrati.

Ibu rumah tangga tertular HIV/AIDS karena berbagai sebab. Di antaranya melalui suami. Selain itu, karena ada di antara mereka berperilaku dengan risiko tinggi, seperti melakukan hubungan seks secara bebas serta menjadi pecandu narkotik. Kondisi itu diperparah dengan rendahnya pengetahuan kalangan ibu rumah tangga terhadap penularan penyakit tersebut.

Memperingati Hari AIDS Sedunia 1 Desember, sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya Malang yang tergabung dalam Tim Penanggulangan Penyalahgunaan Napza dan HIV AIDS (TEGAZS), Jumat, 30 November 2012, mengkampanyekan pencegahan penularan HIV/AIDS.

Mereka berkampanye sambil membagikan brosur dan bunga mawar kepada pengguna Jalan Veteran di depan kampus Universitas Brawijaya. "Kami mendekati kelompok sebaya, mencegah seks bebas dan konsumsi narkoba," ucap koordinator aksi, Media Febrianti.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya