Sekolah Darurat Kartini, Jakarta. REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO, Jakarta--Sekolah Darurat Kartini yang berada di Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara kedatangan tamu besar. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan rupanya menengok sekolah ini Senin 26 November 2012.
Dahlan mengaku miris sekaligus kagum melihat kondisi Sekolah Darurat Kartini. "Sekarang Indonesia kaya tapi kok masih ada sekolah gini," katanya seusai menengok sekolah ini pada Senin, 26 November 2012.
Komentar Dahlan ini meluncur ketika mengetahui bahwa ada sekolah yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat.? "Kalau dulu tahun 90an tidak masalah ada sekolah gini," katanya.? "Itu karena Indonesia masih miskin tapi sekarang jangan."
Dahlan akan mencoba untuk berbicara dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk membicarakan nasib sekolah semacam ini di Indonesia.? Dia mengakui bahwa jika sekolah resmi maka warga harus memiliki identitas jelas seperti kartu keluarga.? Hanya saja di beberapa area sekolah darurat menurut Dahlan memang diperuntukan bagi mereka yang ada di grey area.
"Nanti saya coba bicarakan apakah bisa dibuat sistem khusus," ujarnya.? Menurut Dahlan seharusnya sudah menjadi kewajiban pemerintah menyediakan pendidikan.
Sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1990 ini sudah mengalami pasang surut, lima kali digusur.? Terakhir digusur tahun 2006 dan menemukan lahan di belakang Gudang Jakarta, Lodan.
Sekolah yang disediakan untuk warga tidak mampu ini telah menghasilkan sekitar 2.000an lulusan.? Saat ini muridnya ada 621 orang dari tingkat PAUD hingga SMA dan berdiri di lahan seluas 119 meter persegi.
Sekolah yang dibangun oleh dua bersaudara kembar Sri Rossiati dan Sri Irianingsih ini menggunakan dana swadaya mereka berdua.? "Kami belikan seragam, buku, tas, dan lain-lain," ujar Ros.
Hal ini lah yang membuat Dahlan kagum. "Ibu-ibu ini memang hebat," katanya sambil mengacungkan jempol. Dahlan berjanji akan membantu sekolah tersebut sesuai kapasitasnya.
