TEMPO.CO, Yogyakarta - Pembantu Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Budi Santoso Wignyosukarto, memastikan kampusnya tak akan lagi menerapkan disinsentif berupa pemungutan biaya bagi pemilik kendaraan pengunjung area kampusnya yang tak membawa kartu identitas kendaraan (KIK).
Dia menjelaskan, UGM menerapkan penghapusan pungutan itu mulai hari ini, Senin, 26 November 2012, bersamaan dengan uji coba penggunaan instrumen disinsentif selain biaya untuk mengendalikan keramaian lalu lintas di dalam kampusnya. "Sistem sekarang memang baru uji coba, tapi penarikan biaya tak akan kita lakukan lagi," ujar Santoso, Senin.
Dia mengatakan, UGM saat ini sedang mengamati efek yang muncul pada tingkat keramaian lalu lintas dalam area kampus itu setelah penarikan pungutan dihilangkan. Menurut Santoso, sementara ini, disinsentif hanya berupa karcis, tapi bisa berkembang menjadi beragam instrumen lain.
"Bisa kita minta kartu identitasnya, kita buat antre untuk masuk area kampus, dan masih banyak lagi," kata Santoso.
Santoso menambahkan, ia sudah mengirim tim survei yang mengamati sejumlah perubahan pada kondisi lalu lintas UGM setelah pungutan dihapuskan. Kata dia, beberapa laporan sudah masuk, seperti ada pengunjung yang merasa lebih bebas masuk dan enggan meminta karcis tanda pengunjung UGM. "Sampai sekarang, kita baru mengamati saja," ujarnya.
Pelaksana Tugas Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Budi Masturi, membenarkan penghapusan pungutan terhadap pemilik kendaraan tanpa kartu identitas kendaraan (KIK) yang memasuki kampus UGM semestinya berlangsung permanen.
Kata dia, sesuai rekomendasi lembaganya, uji coba sistem pengendali jumlah kendaraan yang masuk UGM tanpa pungutan itu hanya uji instrumen. "Kalau instrumennya gagal mengendalikan jumlah kendaraan, silakan diganti, tapi jangan pungutan," ujar dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita lain:
Liburan Sekolah, Murid Akan Belajar Agama
Gedung SD Beratap Seng dan Berdinding Bambu
Pengajaran Musik Bisa Mengerem Radikalisme
Penerbangan Berujung Maut
Bedhu, si Beruang Madu Nyaris Korban Jual Beli
Berita terkait
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak
2 hari lalu
Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan
2 hari lalu
Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.
Baca SelengkapnyaKisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda
3 hari lalu
Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.
Baca SelengkapnyaMakna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda
3 hari lalu
Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
3 hari lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaPolitikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay
3 hari lalu
Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
8 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaGibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah
8 hari lalu
Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.
Baca SelengkapnyaKPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal
8 hari lalu
Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia
14 hari lalu
Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.
Baca Selengkapnya