Perempuan Kerap Jadi Senjata Perang

Reporter

Minggu, 25 November 2012 11:27 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kondisi perang, perempuan selalu menjadi korban pemerkosaan tentara atau warga sipil bersenjata. Tak hanya itu, mereka juga kerap menjadi obyek pendudukan militer.

Contohnya saja selama Perang Dunia II. Ratusan rumah bordil didirikan di Jepang. Tujuannya untuk memuaskan hasrat seksual tentara. Bahkan, pada saat Jepang menduduki Indonesia, ribuan perempuan pribumi diculik. "Mereka dipaksa menjadi jugun ianfu," tulis Koran Tempo, Ahad, 24 November 2012.

Kasus perempuan menjadi korban perang lainnya terjadi saat Nazi membuat kamp untuk orang-orang Yahudi. Di sana, tahanan Yahudi pria berhak menyalurkan hasrat seksualnya terhadap tahanan Yahudi perempuan. Tak hanya itu, tahanan wanita juga dipaksa melayani kebutuhan seksual tentara Nazi.

Pada Perang Bosnia, pemerkosaan pun digunakan sebagai senjata perang. Kala itu, pasukan Serbia menggunakan pemerkosaan sebagai kejahatan perang yang tersistematisasi. Mereka sengaja menargetkan perempuan dan anak perempuan dari etnis Bosnia. Tujuannya guna merusak fisik serta menimbulkan trauma.

"Diperkirakan sebanyak 50-60 ribu perempuan diperkosa selama Perang Bosnia," tulis Koran Tempo.

Pada 1998, Pengadilan Pidana Internasional untuk Rwanda mengakui pemerkosaan sebagai kejahatan perang. Ketua hakim Navanethem Pillay mengatakan, dari dulu, pemerkosaan dianggap sebagai rampasan perang. Namun sekarang akan dianggap sebagai kejahatan perang.

“Kami ingin mengirim pesan yang kuat bahwa pemerkosaan bukan lagi piala yang diperebutkan dalam sebuah perang,” kata Pillay.

Menurut Wakil Ketua Komnas Perempuan, Masruchah, kekerasan terhadap perempuan tak melulu dalam bentuk pemerkosaan atau seksual. Tapi bisa juga secara psikologi serta fisik. Dan pelakunya bisa individu atau komunitas, seperti kelompok, organisasi, maupun lembaga negara.

Di Indonesia sendiri, dalam setahun, jumlah kekerasan terhadap perempuan bisa mencapai ratusan ribu kasus. Misalnya saja pada 2011, perkara kekerasan pada perempuan mencapai 119.107. Dari jumlah itu, 96 persennya merupakan kekerasan domestik.

"Artinya, si pelaku adalah orang terdekat korban," kata Masruchah. (Baca juga: Kasus Kekerasan Perempuan Indonesia Capai 119 Ribu)

KORAN TEMPO | CORNILA DESYANA

Berita lain:
Apa Akar Kekerasan terhadap Perempuan?

Kasus Kekerasan Perempuan Indonesia Capai 119 Ribu

Narapidana Korupsi Tewas di Lapas Kupang

Hari Anti-Kekerasan Perempuan Berawal di Dominika

Berita terkait

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

11 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

7 Februari 2024

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.

Baca Selengkapnya

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.

Baca Selengkapnya

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine

Baca Selengkapnya