Ketua Badan Kehormatan Muhammad Prakosa, menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan rapat tertutup, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 22-5, 2012. Rapat tersebut mengundang ahli teknologi dan informasi (IT) untuk menindaklanjuti kasus video porno yang diduga mirip anggota DPR. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Sumaryoto, akan menjelaskan tuduhan dirinya memeras direksi badan usaha milik negara, yang dalam hal ini PT Merpati Nusantara Airlines. Dia merupakan salah satu dari tiga nama yang akan diperiksa Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 22 November 2012.
"Mengalir seperti yang diminta BK saja," kata Sumaryoto kepada Tempo. Anggota Komisi Keuangan DPR ini menerangkan, tidak memiliki persiapan apa-apa menghadapi pemeriksaan. Dirinya yakin tidak melakukan pemerasan sebagaimana yang dituduhkan Menteri BUMN Dahlan Iskan. "Lah, wong memang tidak berbuat seperti yang dituduhkan," kata dia.
Sumaryoto dikaitkan dengan upaya pemerasan terhadap PT Merpati Nusantara Airlines. Dugaan pemerasan ini dilakukan terkait penyertaan modal negara kepada PT Merpati. Keterlibatan dia diungkapkan Dahlan Iskan pada awal November lalu.
Dahlan membeberkan sejumlah politikus Senayan yang sering meminta upeti ke direksi BUMN. Permintaan itu di antaranya terkait dengan proyek dan anggaran, yang berhubungan dengan perusahaan negara. Dua kali Dahlan menyerahkan dokumen ke Badan Kehormatan DPR.
Selain Sumaryoto, ada dua politikus Senayan yang akan diperiksa Badan Kehormatan hari ini. Ketua Badan Kehormatan Muhammad Prakosa memang menjadwalkan pemeriksaan sejumlah anggota DPR. Namun dia enggan menyebutkan jati diri mereka. "Nanti bisa dilihat," kata Prakosa.