Ola, Sang Jenderal di Blok Melati

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 19 November 2012 05:38 WIB

Meirika Franola alias Ola di Pengadilan Negeri Tangerang dalam kasus narkoba, Tangerang, 11 Agustus Tahun 2000. DOK/TEMPO/Robin Ong

TEMPO.CO , Jakarta - Nama Meirika Franola alias Ola melejit saat mendapatkan grasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden SBY meringankan hukuman Ola dari hukuman mati menjadi hukuman kurungan seumur hidup.

Presiden Yudhoyono menilai Ola hanyalah seorang kurir. Dalam permohonan grasi, pengacara Ola juga melampirkan surat keterangan berkelakuan baik dari kepala penjara.

Bagaimana sebenarnya kelakuan Ola di balik teralis? Majalah Tempo edisi Senin, 19 November 2012 menelusuri perangai Ola selama ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang.

Bagi tiga ratusan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Ola alias Tania bukan narapidana sembarangan. Julukannya di penjara sudah menunjukkan “kelas”-nya.

“Dia biasa dipanggil jenderal,” kata Dharmawati Dareho, bekas narapidana yang pernah tinggal di penjara Tangerang. Panggilan lainnya “Mama Ola”. (Baca selengkapnya di Bukan Terpidana Narkotik Biasa)

Berbeda dengan penghuni penjara lainnya, Ola bisa kapan saja keluar-masuk sel. Jika dia bosan di selnya yang pengab, ibu dua anak itu biasanya “mengungsi” ke klinik penjara yang memiliki penyejuk udara.

Dharmawati menghuni penjara itu sejak Januari 2010 karena terjerat kasus korupsi di Kementerian Perhubungan. Divonis 2 tahun 6 bulan, dia semula menghuni Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Sewaktu kasus sel mewah Artalyta Suryani alias Ayin di rumah tahanan itu terbongkar, ia ikut dipindahkan bersama Ayin ke penjara Tangerang.

Saat Dharmawati dipindahkan ke penjara Tangerang, Ola sudah sepuluh tahun mendekam di sana. Dia menjadi penghuni di sana sejak Pengadilan Negeri Tangerang memvonisnya hukuman mati pada 22 Agustus 2000. Majelis hakim pimpinan Asep Iwan Iriawan menyatakan ia terbukti menjadi pengedar dan penyedia narkoba.

Menurut seorang narapidana di lembaga pemasyarakatan itu, perlakuan yang diberikan sipir kepada Ola sangat istimewa. Sementara narapidana lain harus berbagi sel empat meter persegi dengan dua narapidana lainnya, Ola menghuni sel dengan luas yang sama di Blok Melati sendirian. Sehari-hari Ola menenteng tiga telepon genggam. "Saya pernah melihat dia menelepon di depan sipir penjara," kata perempuan muda ini.

Atas tudingan ini, pengacara Ola, Rakhmat Jaya, membantah kliennya mendapatkan perlakuan istimewa di penjara. “Ola selalu menjalankan aturan penjara,” katanya.

ANTON APRIANTO (JAKARTA) | AYU CIPTA (TANGERANG) | DEDEN ABDUL AZIZ (CIANJUR)

Berita terpopuler lainnya:
Penangkapan Ola dan Suaminya Bak Film Hollywood
Suami Ola Ditembak Mati di Depan Henri Yoso

Ola Pernah Minta Bantuan Ayin

Pengacara Ola, Farhat Abbas:Saya Pantas Dapat MURI

Ola Sesumbar Hanya Jalani Vonis 15 Tahun

Berita terkait

Depresi, Epy Kusnandar Dirawat di RSKO Cibubur

23 jam lalu

Depresi, Epy Kusnandar Dirawat di RSKO Cibubur

Polisi mengajukan kepada BNN agar Epy Kusnandar direhabilitasi

Baca Selengkapnya

Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

1 hari lalu

Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung mencopot jabatan Kepala Rutan Sukadana Azis Gunawan buntut narapidana kabur

Baca Selengkapnya

Polda Sumut Pakai Teknologi BRIN untuk Menemukan Ladang Ganja

1 hari lalu

Polda Sumut Pakai Teknologi BRIN untuk Menemukan Ladang Ganja

Polda Sumut memanfaatkan tekonologi dari BRIN untuk melacak keberadaan ladang ganja.

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

1 hari lalu

Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

Polisi mengungkap tempat produksi tembakau sintetis di salah satu apartemen di Serpong, Kota Tangerang Selatan. 3 orang ditangkap, 1 DPO.

Baca Selengkapnya

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

1 hari lalu

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

Polri ungkap jaringan narkoba Hydra belum lama ini. Pecinta komik dan film Captain America pasti teringat organisasi kriminal musuhnya itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

1 hari lalu

Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

Polres Merauke menangkap empat tersangka pengedar ganja. Polisi masih menyelidiki jaringan narkoba di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Geledah Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis di Apartemen TreePark BSD

2 hari lalu

Polisi Geledah Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis di Apartemen TreePark BSD

Sebuah kamar di Apartemen TreePark, BSD, Serpong, dijadikan tempat produksi narkoba jenis tembakau sintetis.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Peredaran Narkoba 49,8 Kilogram

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Peredaran Narkoba 49,8 Kilogram

Satuan Reserse Narkoba Polres Jakpus mengungkap 15 kilogram narkoba dari jaringan Aceh, Medan, Palembang, dan Jakarta pada 7 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

2 hari lalu

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

Polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba Hydra di Bali. Berikut informasi tentang jaringan tersebut, dan bagaimana cara mereka memasarkannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

2 hari lalu

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba yang berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali

Baca Selengkapnya