Polres Memediasi Dialog Antara Sopir dan PT Lancar

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juni 2004 00:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepolisian Polres Metro Jakarta Utara turun tangan memediasi dialog antara sopir dan PT Lancar Central Logistics (LCL). Hal ini dilakukan setelah satu minggu lebih aksi mogok para sopir PT Lancar berlangsung, namun tidak ada penyelesaian. Menurut Kepala Polsek Cilincing, Komisaris Eko Trisnanto, pihaknya hanya merupakan mediator agar konflik antara sopir dana perusahaan itu tidak berlarut-larut. Sebelumnya, menurut dia, pihaknya juga telah berulangkali mengupayakan agar dilakukan dialog antara mereka. Namun menurut Kapolsek pihak perusahaan berulangkali menolak. "Pihak perusahaan mengatakan tidak mau bertemu dengan alasan para sopir sudah sangat melunjak," kata Kapolsek dihubungi Tempo News Room, Rabu (23/6). Ia juga mengatakan pihak Disnaker juga sudah 3 kali ini datang dan pihak perusahaan tetap tidak mau ketemu. Mereka mau bertemu setelah ada surat dari pihak Disnaker bahwa mereka akan datang Rabu. Untuk menjaga kenetralan, mereka bertemu di kantor Polres Jakarta Utara. Hingga Rabu sore menurut Kapolsek dialog antara perusahan, para sopir dan pihak Suku Dinas Jakarata Utara masih berlangsung. Pihak perusahaan menurut Kapolsek di wakili Manager HRD Stefanus dan dari para sopir diwakili 4 orang wakil. "Kalau mereka sudah bertemu kami sendiri berada di luar," ujar Kapolsek yang mengaku belum tahu hasil kesepakatan yang dicapai. Sejak Senin (14/6) lalu, puluhan buruh transportasi yang tergabung dalam Serikat Buruh Transportasi Nasional. Puluhan buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor perusahaan di Jalan Kebantenan 26, Cilincing, Jakarta Utara. Aksi tersebut diikuti serempak para sopir yang lain di pos-pos PT Lancar disejumlah daerah seperti di Surabaya, Pemalang, Cilegon dan Bogor. Menanggapi aksi mogok para sopir Manager HRD, Stefanus yang ditemukan ditemui sebelum acara dialog, mengatakan perusahan tetap tidak bisa memenuhi tuntutan para buruh mengenai KKB. Menurut Stefanus perusahaan tetap pada pendirian semula. "Bagi perusahan setelah mereka bekerja selama 10 tahun, status mereka bagi perusahaan adalah mitra," katanya. Sejauh ini juga belum ada surat pengangkatan sebagai karyawan. “Kalau belum ada kejelasan status mengapa harus ada KKB,” tambahnya. Pihaknya tidak bisa mengatakan para sopir itu sebagai karyawan, karena selama ini mereka tidak diangkat, tidak ada gaji bulanan, tidak ada kewajiban hadir dan tidak ada jam kerja. Untuk masalah status ini, Stefanus mempersilakan para sopir mempersoalkan hingga kejenjang lebih baik ke P4D, P4P maupun ke MA. "Biar aturan nanti yang mengatakan, sebab kami mengatakan seperti ini sesuai aturan berlaku," ujar Stefanus. Mengenai berlarut-larutnya aksi unjuk rasa ini, Stefanus membantah pihaknya tidak memberi tanggapan atas aksi mogok tersebut. Menurut dia, pihaknya telah mengundang para sopir 15 Juni lalu. Pihaknya juga telah mengumumkan barang siapa mau bekerja kemabli silahkan melapor kepengurus, tapi hanya sebagian yang lapor. Ia juga membantah kalau aksi demo itu diukuti oleh 750 sopir. Sopir yang ada di perusahannya hanya 261 orang. Menurut dia yang melakukan aksi mogok juga tidak seluruh sopir. "Mereka ikut unjuk rasa karena takut diancam akan dibunuh," katanya. Ramidi - Tempo News Room

Berita terkait

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

7 menit lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

12 menit lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa

17 menit lalu

Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa

Febriana Dwipuji Kusuma / Amallia Cahaya Pratiwi (Ana / Tiwi) menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos babak final Thailand Open 2024.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

19 menit lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

23 menit lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

23 menit lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

26 menit lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

27 menit lalu

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

Profil lengkap 23 member NCT antara lain Taeyong, Jaemin, hingga Jisung yang gelar konser di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

29 menit lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

33 menit lalu

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

Kementerian Kesehatan menjelaskan Perdana Menteri Slovakia sudah dipindah ke rumah sakit di Bratislava. Kondisinya stabil.

Baca Selengkapnya