Dahlan Diminta Buka-bukaan Soal Bisnisnya

Reporter

Editor

Zed abidien

Sabtu, 10 November 2012 15:05 WIB

Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Sebastian Salang, menunjukkan kemiripan desain gedung baru DPR dengan gedung parlemen di Chile. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat parlemen, Sebastian Salang, menilai bahwa membongkar intervensi di BUMN tidak cukup hanya dengan membuka tujuh nama anggota DPR terduga "pemeras". Menteri Dahlan perlu buka-bukaan soal bisnisnya dan bisnis para anggota DPR.

"Di DPR mesti begitu, yang punya bisnis dengan PLN, bisnis batu bara, gas, dibuka saja. Konflik kepentingan itu yang berbahaya, supaya bisnis aman, tidak ada kecurigaan seperti ini," ucap Sebastian dalam diskusi bertema "BUMN, Kisah Usang Sapi Perah", di Warung Daun, Jakarta, Sabtu, 10 November 2012.

Hal serupa juga perlu ditanyakan kepada Dahlan. "Pak Dahlan punya bisnis juga tidak? Kalau mau buka, buka beneran, jangan setengah-setengah," ucapnya.

Sebastian menilai langkah buka-bukaan itu penting dilakukan agar persoalannya jelas. Ia menilai ada yang tidak pas dalam timing yang dipilih Menteri Dahlan ketika menyampaikan praktek peras memeras BUMN. Persoalan lama ini diungkapkan Dahlan ketika DPR memanggilnya untuk membahas temuan Badan Pemeriksa Keuangan atas ketidakhematan Rp 37,6 triliun di delapan pembangkit listrik ketika Dahlan menjabat sebagai Direktur Utama PLN.

Selain itu, DPR juga sedang menjalankan panitia kerja untuk meminta penjelasan tentang kenapa perusahaan penerbangan pelat merah, Merpati, selalu merugi meski terus mendapat suntikan penyertaan modal negara.

"Ini harus dilihat motivasi Pak Dahlan dan DPR," ujarnya. Ia menilai anatomi permainan kekuasaan perlu dibongkar agar ribut-ribut soal BUMN dan DPR ini ada manfaatnya.

Menurut Sebastian, tak perlu lagi ada bantah-membantah antara BUMN dan DPR. Soal cerita suap-menyuap, itu semua hanya bisa dibuktikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Adapun DPR, dinilai Sebastian, hanya perlu fokus membahas kerugian negara, baik di PLN maupun BUMN lainnya. "Siapa yang diuntungkan, dirugikan, pemainnya siapa, ini yang harus diungkap DPR," ujarnya.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

38 hari lalu

Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.

Baca Selengkapnya

Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

20 Oktober 2023

Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

14 September 2023

Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

Dahlan Iskan mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi LNG Pertamina.

Baca Selengkapnya

KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

14 September 2023

KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan akan diperiksa oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi jual beli LNG oleh Pertamina pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

14 September 2023

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan akan dijadwalkan pemeriksaan pada Hari ini terkait kasus dugaan korupsi LNG PT Pertamina 2011-2014

Baca Selengkapnya

Kawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya

30 September 2022

Kawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya

Kya-Kya didirikan pada 31 Mei 2003, di hari ulang tahun Surabaya. Masyarakat menyukainya, namun hanya bertahan lima tahun. Kini Kya-kya dibuka lagi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Fahmi Idris Meninggal Dunia, Laba Bukit Asam 355 Persen

23 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Fahmi Idris Meninggal Dunia, Laba Bukit Asam 355 Persen

Berita terpopuler ekonomi kemarin, diimulai dari kabar duka dari mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dahlan Iskan Cerita Kisruh Minyak Goreng, Fahmi Idris Meninggal

22 Mei 2022

Terkini Bisnis: Dahlan Iskan Cerita Kisruh Minyak Goreng, Fahmi Idris Meninggal

Pada akhir pekan, berita tentang Dahlan Iskan yang mengomentari pencabutan larangan ekspor CPO dan minyak goreng masih menarik perhatian pembaca.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Dahlan Iskan Singgung Reputasi Jokowi, Elon Musk Terkaya

22 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Dahlan Iskan Singgung Reputasi Jokowi, Elon Musk Terkaya

Berita terpopuler bisnis pada Sabtu, 21 Mei 2022 dimulai dari cerita Dahlan Iskan soal kisruh minyak goreng, Lin Che Wei dan reputasi Jokowi.

Baca Selengkapnya