Setelah Malaysia, Ada 'Diskon' TKI di Singapura  

Reporter

Selasa, 6 November 2012 22:17 WIB

Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang melebihi ijin tinggal (overstayed) dari Arab Saudi saat proses pemulangan menuju daerah asal masing-masing di Balai Pelayanan Kepulangan TKI Selapajang, Tangerang, Banten, Selasa (1/11). Sebanyak 1.277 TKI overstayed yang terdiri dari dari 1.211 orang dewasa, 39 anak-anak, dan 27 bayi, dipulangkan dari Arab Saudi dengan menggunakan 4 kloter penerbangan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -- Kedutaan Besar RI untuk Singapura mengancam izin perusahaan penyedia jasa tenaga kerja Indonesia, Javamaids. Alasannya, nama perusahaan yang beroperasi di Singapura tersebut dinilai tidak etis dan menimbulkan salah paham di sejumlah kalangan terutama warga Indonesia.

"KBRI Singapura meminta pemilik perusahaan mengubah nama agar lebih beretika. Apabila Javamaids tidak memenuhi harapan tersebut, maka KBRI akan mencabut izinnya dalam merekrut para TKI," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Jumhur Hidayat, di Jakarta, Selasa, 6 November 2012.

Setelah heboh iklan "TKI on Sale" di daerah Chow Kit, Malaysia, muncul kabar ada iklan serupa di daerah Bukit Timah Plaza, Singapura. Iklan Javamaids ditafsirkan sebagai ajang jual-beli TKI asal Jawa, karena memajang gambar para TKI berikut riwayat hidup masing-masing.

Jumhur mengaku BNP2TKI langsung melakukan klarifikasi ke Duta Besar RI untuk Singapura, Andri Hadi. Kepada Jumhur, Andri mengaku KBRI telah memanggil perusahaan pemasang iklan tersebut, kemarin, untuk memberikan klarifikasi.

Dalam kesempatan tersebut, pihak pengiklan Javamaids membantah secara spesifik menjual tenaga TKI asal Jawa. "Mereka mengaku sebagai perusahaan perekrut tenaga kerja sektor domestik yang ada di Singapura. Namun setelah pertemuan kemarin, mereka menyatakan siap mencabut iklan yang membuat Indonesia tidak nyaman," ujar Jumhur.

Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Iffah Ainur Rochmah, menambahkan, pihaknya berharap pemerintah tidak sekadar menyampaikan kecaman dan melakukan upaya diplomasi menghadapi sejumlah persoalan yang menimpa TKI di luar negeri. Menurut Iffah, pemerintah pantang lamban dalam melindungi TKI.

"Ketika penanganan pemerintah lamban, kebijakan apapun tak ubahnya sebagai 'lip service' yang semu dan tidak memberi solusi apapun. Pemerintah pada akhirnya tampak sebagai kapitalis yang tidak bertanggung jawab terhadap nasib rakyatnya," kata Iffah dalam konferensi pers soal pekerja perempuan Indonesia di Jakarta, hari ini.

Iffah berharap pemerintah menyikapi sejumlah masalah terkait TKI dengan melakukan moratorium ke negara manapun. Moratorium ke beberapa negara saja dinilai tidak memadai dan tidak menunjukkan upaya perlindungan negara.

ISMA SAVITRI

Baca juga:
TKI on Sale, Diduga Modus Penipuan Baru

Alamat Iklan ''TKI on Sale'' Ternyata Tukang Cukur

Tulalit Pengiklan ''TKI on Sale''
Percakapan Anis dengan Pengiklan TKI on Sale
Ada Iklan ''TKI on Sale'' di Malaysia
Infografis Kasus Penyiksaan TKI di Malaysia

TKI

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

13 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

11 November 2023

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.

Baca Selengkapnya