TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum berencana menemui Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk mempertanyakan hasil temuan pelanggaran kode etik. "Kami akan ke Badan Pengawas untuk menanyakan temuan itu," kata anggota Komisi, Ida Budhiati, saat ditemui Tempo, Senin malam, 5 November 2012.
Badan Pengawas menemukan anggota KPU diduga melanggar kode etik dan ketentuan administrasi dalam tahap verifikasi administrasi. Pelanggaran itu antara lain terjadi pada proses pendaftaran, penelitian administrasi, dan penelitian administrasi hasil verifikasi.
Badan Pengawas juga mempermasalahkan ketertutupan akses informasi oleh Komisi. "Patut diduga semua anggota Komisi melakukan pelanggaran kode etik dan ketentuan administrasi," kata Ketua Badan Pengawas, Muhammad, di Jakarta, Senin, 5 November.
Selain melaporkan temuan, Badan Pengawas juga merekomendasikan Komisi agar menyertakan 12 partai yang gugur dalam tahap verifikasi administrasi pemilu ke dalam tahap verifikasi faktual.
Anggota Komisi, Hadar Nafis Gumay, mempertanyakan hasil temuan serta rekomendasi Badan Pengawas. Menurut Hadar, temuan itu berdasarkan data sepihak yang diperoleh Badan Pengawas dari partai pelapor. Badan Pengawas perlu mendengar dan melihat data Komisi sebelum memutuskan rekomendasi. "Belum cukup banyak berkorespondensi dengan kami," ujarnya.
Muhammad mengatakan selama ini Komisi tertutup terhadap Badan Pengawas. Data verifikasi administrasi tak kunjung diberikan, padahal sudah diminta. Namun, ia mengakui rekomendasi dan temuan Badan Pengawas ditentukan berdasarkan data yang diserahkan partai pelapor.
ANANDA BADUDU
Berita Terpopuler:
Ini Nama Dua Anggota DPR yang Disebut Dahlan
Instruksi Jokowi di Tanah Tinggi Jalan Sebagian
Alasan Dahlan Tak Laporkan Peminta Upeti ke KPK
Sofyan Djalil Dukung Sekaligus Sindir Dahlan
Jika Enam Ruas Tol Jadi Dibangun, Jokowi Digugat
Berita terkait
Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
1 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaVonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan
45 hari lalu
Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaKIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan
6 Maret 2024
Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah
Baca SelengkapnyaRicuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu
1 Maret 2024
Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.
Baca SelengkapnyaTim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia
1 Maret 2024
Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya
28 Februari 2024
Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?
20 Februari 2024
Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.
Baca SelengkapnyaTugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD
16 Februari 2024
Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?
Baca SelengkapnyaTren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo
14 Februari 2024
Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?
Baca SelengkapnyaPolitikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming
13 Februari 2024
Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.
Baca Selengkapnya