KPU Tidak Berikan Akreditasi Kepada KIPP

Reporter

Editor

Senin, 21 Juni 2004 15:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Pokja Sosialisasi Pemilu Komisi Pemilihan Umum Valina Singka Subekti menyatakan penolakan pemberian akreditasi Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) memantau pemilu presiden 5 Juli mendatang, karena KIPP dianggap melanggar kesepakatan substansial dan aturan main yang sebelumnya telah disepakati oleh KIPP. "KIPP seharusnya melaporkan temuannya pada KPU terlebih dulu sebelum melaporkan pada publik," tandas Valina kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (21/6). Valina mengharapkan KPU mendapatkan informasi dari tangan pertama.Berdasar pasal 136 ayat 2 UU Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD mewajibkan pemantau pemilu mematuhi semua peraturan dalam UU dan KPU. Pasal 7 ayat 1 (f) SK KPU Nomor 104 tahun 2003 tentang Pemantau Pemilu dan Tata Cara Pemantauan, mewajibkan pemantau menyampaikan hasil pemantauan baik mengenai pemungutan suara dan perhitungan suara, kepada KPU/KPUD. Kode Etik Pemantau ayat 10 SK KPU Nomor 104/2003 mengharuskan pemantau menjaga kerahasiaan dokumen lembaga sampai diizinkan lembaga pemantauannya setelah dilaporkan ke KPU. KPU sendiri per tanggal 15 April 2004 telah mengirimkan surat peringatan tertulis pada KIPP berkaitan dengan telah dipaparkannya sejumlah temuan KIPP ke publik sebelum dilaporkan ke KPU. Surat tanggapan dari KIPP pada KPU kemudian dipermasalahkan karena dianggap tidak layak. "Anda bisa lihat sendiri dimana tidak layaknya," ujar Valina. Dalam surat tersebut, menurut KPU, KIPP menyebutkan kepanjangan KPU sebagai Komisi Penyensoran Umum, dan hal ini tidak dapat diterima KPU. Ray sendiri dalam kesempatan terpisah menegaskan pihaknya tidak akan pernah meminta maaf pada KPU. "Kami hanya mengatakan jangan sampai KPU menjadi Komisi Penyensoran Umum," tegasnya. KIPP gagal menemui perwakilan KPU dalam unjuk rasa yang dilakukan hari ini di gedung KPU. Menurut Valina, dirinya tidak mengetahui adanya permintaan KIPP untuk menemui anggota KPU. Sita Planasari A - Tempo News Room

Berita terkait

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Sebut Laporan Pelanggaran Pemilu oleh Menteri Tak Penuhi Syarat Materiil

35 hari lalu

Bawaslu Sebut Laporan Pelanggaran Pemilu oleh Menteri Tak Penuhi Syarat Materiil

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Airlangga Hartato, dan Menteri BUMN Erick Thohir dilaporkan melakukan pelanggaran pemilu.

Baca Selengkapnya

Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

38 hari lalu

Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

Jaga Pemilu mengungkapkan ada ratusan kasus dugaan pelanggaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

39 hari lalu

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi anggaran Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 sebesar Rp 23,1 triliun.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

43 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

46 hari lalu

H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

Henry Yosodiningrat mengatakan adanya kecurangan TSM berupa mobilitas kekuasaan dalam Pilpres 2024. Ini mulai dari mengerahkan aparatur negara.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Solo: Laporan Dugaan Pelanggaran Administrasi dari PDIP terhadap KPU Belum Penuhi Syarat

53 hari lalu

Bawaslu Solo: Laporan Dugaan Pelanggaran Administrasi dari PDIP terhadap KPU Belum Penuhi Syarat

Bawaslu menyebutkan ada tiga laporan PDIP dengan terlapor KPU.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Siap Panggil KPU Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Berikut Sanksi Bagi Pelakunya

54 hari lalu

Komisi II DPR Siap Panggil KPU Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Berikut Sanksi Bagi Pelakunya

Komisi II DPR akan panggil KPU pada 14 Maret 2024 untuk bahas indikasi kecurangan atau pelanggaran pemilu. Apa saja sanksi bagi para pelakunya?

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

56 hari lalu

Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

Bawaslu Ambon menerima 6 laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024. Mayoritas laporan berisikan dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

58 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya