Hujan Turun, Lumpur Lapindo Nyaris Meluap

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 5 November 2012 07:30 WIB

Seorang warga melintas di atas tanggul lumpur di titik 29, desa Besuki, Porong, Sidoarjo, Senin (5/28). Sejumlah warga korban lumpur menduduki pos BPLS dan melarang semua kegiatan BPLS dikawasan lumpur sebelum ganti rugi korban terbayarkan. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Sidoarjo -Tanggul penahan luapan lumur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, semakin kritis memasuki musim penghujan ini. Pantauan Tempo, lumpur nyaris meluap di tanggul sisi barat yang berbatasan langsung dengan Jalan Raya Porong dan rel kereta api. Gunung lumpur nyaris setinggi tanggul penahan lumpur yang mencapai 8 meter.

Penjabat humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Hengki Listria Adi mengakui kondisi kritis tanggul lumpur. Dari catatannya, tanggul di sisi barat yaitu P 71-10d, P 21-22 dan P 33 kondisinya mengkhawatirkan karena ketinggian gunung lumpur nyaris sepadan dengan tanggul penahan. "Jika lumpur tidak segera dialirkan ke Kali Porong, jelas mengancam tanggul," ujarnya ketika dihubungi kemarin.

Luberan lumpur di titik P 71-10d dan P 21-22 akan berdampak pada rel kereta api dan Raya Porong. Sementara titik P 33 akan berdampak pada permukiman warga Mindi yang sebagian masih berpenghuni. Adapun tanggul sisi timur yaitu P 88 dan P 82 belum mengkhawatirkan tapi dalam status patut diwaspadai.

Masalahnya, pengaliran lumpur ke Kali Porong terhadang blokade warga yang protes terkait pelunasan ganti rugi. Tiga unit kapal ponton yang biasa mengalirkan lumpur ke Kali Porong pun tidak beroperasi.

Menurut Hengky, sejak 6 bulan lalu tidak ada aktivitas berarti dari BPLS. Kegiatan benar-benar terhenti total pada 6 Oktober 2012 hingga kini. Namun pihaknya tidak menyalahkan warga yang menuntut pelunasan ganti rugi.

Pada awal September lalu, kurang lebih seratus korban kembali menduduki tanggul Porong, Sidoarjo dititik 25 Jatirejo dan titik 42 Renokenongo lantaran pembayaran ganti rugi untuk korban semburan lumpur Lapindo kembali macet sejak Juli 2012.

Anwari, warga terdampak lumpur, mengatakan belum mendapat pelunasan ganti rugi dari Minarak Lapindo Jaya, juru bayar Lapindo Brantas Inc. "Bahno (biarkan saja) mas, sekalian biar jebol (tanggulnya). Kita cuma dijanjikan segera lunas, tapi gak ada realisasinya," kata dia, Ahad 4 November 2012.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteoroligi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Agus T. Suhono, mengatakan hujan diprediksi mulai mengguyur intensif Sidoarjo dan Surabaya sekitar pekan kedua bulan ini. "Sejauh ini termasuk hujan ringan," dia menjelaskan.

Hujan akan mengguyur Sidoarjo dan Surabaya selama 5 bulan. Dalam rentang waktu itu, rata-rata per bulan curah hujan sebesar 400 milimeter. Meski aman, Agus mengingatkan agar BPLS tetap wapada.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita Terpopuler
Terduga Teroris Itu Pegawai Negeri

Tank Leopard Tiba di Jakarta Hari Ini

Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya

Risalah Rapat Pokja Hambalang Misterius

Negosiasi Alot, Penetapan Upah Minimum Telat

Soal Upeti ke DPR, Dahlan Iskan Didesak Lapor KPK

Buku Direktori Seni Terbitan Pertama Taman Budaya

Rekonsiliasi Lampung Selatan Masih Berproses

Berita terkait

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

12 Juli 2019

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

29 Mei 2014

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

Warga ingin Bank Jatim mengeluarkan dana talangan.

Baca Selengkapnya

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

14 Desember 2012

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

Bagir Manan menilai Kasus Lapindo perbuatan melanggar hukum sehingga yang berwenang menentukan soal ganti rugi adalah pengadilan biasa.

Baca Selengkapnya

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

29 November 2012

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

Aburizal Bakrie terdepak dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

23 November 2012

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

Korban lumpur Lapindo menuntut Minarak Lapindo membayar sisa ganti rugi yang mencapai Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

7 November 2012

Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

Pemerintah kabupaten menyiapkan skenario terburuk.

Baca Selengkapnya

Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

5 November 2012

Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

Lapindo Brantas Inc (LBI) masih mencari mitra untuk turut mendanai pengembangan industri hulu migas itu.

Baca Selengkapnya

Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

14 September 2012

Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Khusairi, meninggal dunia secara mendadak akibat serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

10 September 2012

Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

Tahun 2013 pemerintah menganggarkan Rp 2,236 triliun naik dari tahun ini Rp 1,533 triliun.

Baca Selengkapnya

Pembayaran Ganti Rugi Korban Lapindo Macet Lagi  

30 Agustus 2012

Pembayaran Ganti Rugi Korban Lapindo Macet Lagi  

"Ya, tidak ada uangnya mau dibayar pakai apa, tahu sendiri kondisi keuangan kami bagaimana. Silakan dicek," ujar Andi Darussalam.

Baca Selengkapnya