TEMPO.CO, Sidoarjo -Tanggul penahan luapan lumur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, semakin kritis memasuki musim penghujan ini. Pantauan Tempo, lumpur nyaris meluap di tanggul sisi barat yang berbatasan langsung dengan Jalan Raya Porong dan rel kereta api. Gunung lumpur nyaris setinggi tanggul penahan lumpur yang mencapai 8 meter.
Penjabat humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Hengki Listria Adi mengakui kondisi kritis tanggul lumpur. Dari catatannya, tanggul di sisi barat yaitu P 71-10d, P 21-22 dan P 33 kondisinya mengkhawatirkan karena ketinggian gunung lumpur nyaris sepadan dengan tanggul penahan. "Jika lumpur tidak segera dialirkan ke Kali Porong, jelas mengancam tanggul," ujarnya ketika dihubungi kemarin.
Luberan lumpur di titik P 71-10d dan P 21-22 akan berdampak pada rel kereta api dan Raya Porong. Sementara titik P 33 akan berdampak pada permukiman warga Mindi yang sebagian masih berpenghuni. Adapun tanggul sisi timur yaitu P 88 dan P 82 belum mengkhawatirkan tapi dalam status patut diwaspadai.
Masalahnya, pengaliran lumpur ke Kali Porong terhadang blokade warga yang protes terkait pelunasan ganti rugi. Tiga unit kapal ponton yang biasa mengalirkan lumpur ke Kali Porong pun tidak beroperasi.
Menurut Hengky, sejak 6 bulan lalu tidak ada aktivitas berarti dari BPLS. Kegiatan benar-benar terhenti total pada 6 Oktober 2012 hingga kini. Namun pihaknya tidak menyalahkan warga yang menuntut pelunasan ganti rugi.
Pada awal September lalu, kurang lebih seratus korban kembali menduduki tanggul Porong, Sidoarjo dititik 25 Jatirejo dan titik 42 Renokenongo lantaran pembayaran ganti rugi untuk korban semburan lumpur Lapindo kembali macet sejak Juli 2012.
Anwari, warga terdampak lumpur, mengatakan belum mendapat pelunasan ganti rugi dari Minarak Lapindo Jaya, juru bayar Lapindo Brantas Inc. "Bahno (biarkan saja) mas, sekalian biar jebol (tanggulnya). Kita cuma dijanjikan segera lunas, tapi gak ada realisasinya," kata dia, Ahad 4 November 2012.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteoroligi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Agus T. Suhono, mengatakan hujan diprediksi mulai mengguyur intensif Sidoarjo dan Surabaya sekitar pekan kedua bulan ini. "Sejauh ini termasuk hujan ringan," dia menjelaskan.
Hujan akan mengguyur Sidoarjo dan Surabaya selama 5 bulan. Dalam rentang waktu itu, rata-rata per bulan curah hujan sebesar 400 milimeter. Meski aman, Agus mengingatkan agar BPLS tetap wapada.
DIANANTA P. SUMEDI
Berita Terpopuler
Terduga Teroris Itu Pegawai Negeri
Tank Leopard Tiba di Jakarta Hari Ini
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
Risalah Rapat Pokja Hambalang Misterius
Negosiasi Alot, Penetapan Upah Minimum Telat
Soal Upeti ke DPR, Dahlan Iskan Didesak Lapor KPK
Buku Direktori Seni Terbitan Pertama Taman Budaya
Rekonsiliasi Lampung Selatan Masih Berproses
Berita terkait
Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah
12 Juli 2019
Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.
Baca Selengkapnya8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar
29 Mei 2014
Warga ingin Bank Jatim mengeluarkan dana talangan.
Baca SelengkapnyaBagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo
14 Desember 2012
Bagir Manan menilai Kasus Lapindo perbuatan melanggar hukum sehingga yang berwenang menentukan soal ganti rugi adalah pengadilan biasa.
Baca SelengkapnyaHarta Bakrie Terkuras Lapindo
29 November 2012
Aburizal Bakrie terdepak dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Forbes.
Baca Selengkapnya3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan
23 November 2012
Korban lumpur Lapindo menuntut Minarak Lapindo membayar sisa ganti rugi yang mencapai Rp 400 miliar.
Baca SelengkapnyaSidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo
7 November 2012
Pemerintah kabupaten menyiapkan skenario terburuk.
Baca SelengkapnyaLapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura
5 November 2012
Lapindo Brantas Inc (LBI) masih mencari mitra untuk turut mendanai pengembangan industri hulu migas itu.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak
14 September 2012
Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Khusairi, meninggal dunia secara mendadak akibat serangan jantung.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo
10 September 2012
Tahun 2013 pemerintah menganggarkan Rp 2,236 triliun naik dari tahun ini Rp 1,533 triliun.
Baca SelengkapnyaPembayaran Ganti Rugi Korban Lapindo Macet Lagi
30 Agustus 2012
"Ya, tidak ada uangnya mau dibayar pakai apa, tahu sendiri kondisi keuangan kami bagaimana. Silakan dicek," ujar Andi Darussalam.
Baca Selengkapnya