Lagi, Ibu Pengidap HIV/AIDS Melahirkan  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 29 Oktober 2012 16:38 WIB

AP/Corpus Christi Caller-Times, Michael Zamora

TEMPO.CO, Jakarta - Kemala, 31 tahun, sebut saja demikian. Wanita warga Grogol itu baru saja melahirkan bayi perempuan dua pekan lalu di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Bedanya, ia tak boleh memberikan ASI kepada bayinya. Soalnya, dia positif mengidap HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquaired Immuno Deficiency Syndrome). Di satu pihak, air susu ibu merupakan perantara yang baik bagi virus untuk menular ke anaknya.

Dia diketahui mengidap HIV/AIDS pada awal masa kehamilan saat memeriksakan diri ke Puskesmas Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. "Setiap ibu hamil yang memeriksakan diri di sini memang otomatis diperiksa HIV/AIDS," kata dokter Silvia, Kepala Puskesmas Tambora, saat ditemui Tempo, Senin, 29 Oktober 2012.

Selain Kemala, ada satu wanita pengidap HIV/AIDS yang melahirkan dua bulan lalu. Dia merupakan warga Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Kondisinya yang terjangkit HIV/AIDS juga diketahui setelah memeriksakan diri ke Puskesmas Tambora. Keduanya kemudian dirujuk ke RSUD Tarakan untuk mendapat pengobatan selama kehamilan agar virus tak menular kepada janin. Mereka pun harus melahirkan dengan operasi caesar untuk memperkecil kemungkinan penularan virus.

Sampai saat ini kedua bayi yang terlahir dari ibu penderita HIV/AIDS itu belum diketahui tertular virus dari ibunya. Pasalnya, pemeriksaan HIV/AIDS baru bisa dilakukan setelah bayi berusia lebih dari dua bulan. "Tetapi sekarang sudah diberi obat pencegahan dengan ARV Prophylax," tutur Silvia. Setelah cukup umur, barulah tes viral load dilakukan terhadap bayi. Jika hasilnya positif, bayi akan diberi ARV (antiretroviral) seumur hidup.

Hasil tes viral load yang negatif pun bukan berarti anak bebas HIV. Tes harus diulang tiga bulan kemudian karena virus HIV mudah menular dari ibu ke anak.

Kedua ibu tersebut diduga tertular HIV/AIDS dari suami mereka yang juga terbukti positif mengidap virus tersebut. Suami Kemala merupakan pasien terapi methadone, yakni rehabilitasi dari ketergantungan narkoba. Sebelumnya Kemala telah memiliki empat anak, tapi anak kedua dan ketiganya sudah meninggal karena diare dan sakit paru-paru. "Ada indikasi kedua anaknya itu juga terkena HIV/AIDS. Biasanya mereka lebih rentan kena penyakit paru-paru dan diare," kata Silvia.

ANGGRITA DESYANI

Berita Terpopuler
EDISI KHUSUS: Sumpah Pemuda

Ibu Kandung Terduga Teroris Palmerah Misterius

Hasil Psikotes, Ternyata Sudirman Hanya Stres

Kanal Banjir Timur Bakal Dijadikan Ikon Jakarta

Jokowi Didesak Buat Standar Layanan Transjakarta

Polisi Geladah Warnet Terduga Teroris di Bogor






Advertising
Advertising

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya