Ali Masykur Bantah Audit BPK Hambat Proses Hukum

Reporter

Rabu, 17 Oktober 2012 05:26 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Jember: Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Ali Masykur Moesa membantah proses audit lembaga itu menghambat proses hukum kasus-kasus korupsi. "Selama ini kita selalu merespons cepat permintaan audit untuk kepentingan proses hukum, kok," ujar dia usai memberikan kuliah umum di kampus Universitas Jember (Unej), Selasa, 16 oktober 2012.

Ali Masykur mengatakan selama ini hanya sekitar 30 persen hasil temuan BPK yang ditindaklanjuti aparat penegak hukum. Selebihnya, 70 persen tak ditindaklanjuti. "Kalau memang ada order atau permintaan penegak hukum, maksimal dua sampai tiga bulan audit sudah selesai kok," katanya.

Ali Masykur tidak habis pikir, audit BPK kerap dijadikan alasan penyidik kepolisian atau kejaksaan dalam memproses kasus korupsi di Indonesia, seperti syarat 'izin presiden' bagi kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi--yang baru dicabut Mahkamah Konstitusi.

Pelapor kasus korupsi, seharusnya mempertanyakan dan mengecek kebenaran alasan penyidik kepolisian dan kejaksaan jika mereka mengaku terhambat atau terganjal audit BPK yang tak kunjung selesai. "Mohon dicek, apakah benar sudah meminta audit BPK atau tidak. Kalau benar, silakan aparat hukum kirim surat kepada kami, tidak masalah," kata ketua umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) itu.

Di Kabupaten Jember, ada beberapa kasus korupsi besar yang selama ini mandek di kejaksaan. Jaksa berkilah proses hukum terganjal audit BPK yang tak kunjung turun atau dikirim ke Jember. Sejumlah kasus korupsi besar itu di antaranya kasus dugaan korupsi dana operasional lapangan terbang (Lapter) Notohadinegoro Jember sebanyak Rp 5,7 miliar.

Ada pula kasus dugaan korupsi proyek perbaikan rumah kurang layak huni warga miskin Jember sebanyak Rp 40 miliar untuk perbaikan 20.160 rumah yang tersebar di 31 kecamatan di Jember. Dan dugaan korupsi Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelian laptop di 1.282 sekolah.

Walaupun kejaksaan telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus itu, kasus yang ditangani sejak 2009 silam itu tak kunjung dilimpahkan ke pengadilan. "Tidak ada yang dipetieskan, kami masih menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI," ujar Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jember, Kliwon Sugiyanta SH.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita lain:

Penyidikan Rekening Gendut Terhenti Faktor Rahasia

Yuri Siahaan, Penyidik KPK Target Kedua Polri

PPATK: Laporan Kasus Simulator Pernah Diabaikan

DPR: Dipo Alam Offside

Nazar: Anas dan Andi Seharusnya Sudah Tersangka




BPK

Berita terkait

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

33 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

36 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

36 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

36 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

37 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

37 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

37 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

38 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

41 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

51 hari lalu

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

Selain anggota III BPK nonaktif Achsanul Qosasi yang sudah menjadi terdakwa, terdapat beberapa nama pernah terseret korupsi BTS. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya