70 Persen Temuan BPK Tak Ditindaklanjuti  

Reporter

Selasa, 16 Oktober 2012 05:37 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Malang: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) mendesak aparat penegak hukum menindaklanjuti hasil temuan audit yang rutin diselenggarakan tiap tahun. Laporan hasil pemeriksaan BPK bisa menjadi pijakan aparat penegak hukum untuk menyelidiki dugaan penyelewengan anggaran atau korupsi.

"Laporan BPK mengikat aparat penegak hukum," ujar Anggota BPK Ali Masykur Musa, Senin, 15 Oktober 2012.

Ali yang juga ketua umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menjelaskan jika selama ini, hanya sekitar 30 persen hasil temuan BPK yang ditindaklanjuti aparat penegak hukum. Selebihnya, 70 persen tak ditindaklanjuti.

Untuk itu, dibutuhkan forum rapat koordinasi antara BPK RI dengan aparat penegak hukum. BPK berharap dilakukan gelar perkara bersama untuk menilai kasus dugaan korupsi yang terjadi di setiap institusi negara.

Ali mempertanyakan kenapa temuan BPK tak segera ditindaklanjuti. Apalagi, ditemukan kerugian negara dan kerugian anggaran pemerintah daerah. Berbagai penyimpangan yang ditemukan antara lain penggunaan anggaran tak sesuai peruntukan. Penggelembungan anggaran, sehingga institusi bersangkutan harus mengembalikan anggaran. Serta perjalanan dinas yang tak sesuai peruntukan, bantuan sosial yang tak tepat sasaran.

Hasilnya audit BPK menggambarkan tingkat kualitas pengelolaan keuangan negara sejak 2007-2011 buruk. Bahkan, sejumlah laporan keuangan pemerintah hingga akhir 2009 banyak ditemukan disclaimer (menolak memberikan opini) karena terjadi pelanggaran penggunaan anggaran. Lantas pada 2010 sejumlah audit lembaga negara wajar dengan pengecualian.

Berbeda selama masa orde baru, audit keuangan negara lemah dan tak berjalan sebagaimana mestinya. Keuangan negara, katanya, diselenggarakan tanpa transparansi anggaran.

EKO WIDIANTO

Berita lain:
BPK Serahkan Audit Investigasi Kasus Hambalang

Buron Kasus Korupsi di Trenggalek, Kabur

Dosen Unsoed Diduga Tipu Calon Mahasiswa

Penyelundup Narkoba Senilai Rp 16 Miliar Ditangkap

BPK

Berita terkait

Korupsi BTS Kominfo, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara

7 jam lalu

Korupsi BTS Kominfo, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara

JPU Kejagung menuntut eks Anggota III BPK Achsanul Qosasi dihukum lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

4 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Suap demi Predikat WTP dari BPK

5 hari lalu

Suap demi Predikat WTP dari BPK

Suap demi mendapatkan predikat WTP dari BPK masih terus terjadi. Praktik lancung itu dinilai terjadi karena kewenangan besar milik BPK.

Baca Selengkapnya

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

6 hari lalu

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

Sadikin Rusli mengaku tidak mengetahui kode 'Garuda' digunakan untuk Mantan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera dalam korupsi BTS Kominfo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

7 hari lalu

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

Pertemuan itu terjadi di ruang kerja Achsanul Qosasi di Kantor BPK.

Baca Selengkapnya

Achsanul Qosasi Sewa Rumah di Kemang untuk Simpan Uang Suap Rp 40 Miliar Kasus BTS

7 hari lalu

Achsanul Qosasi Sewa Rumah di Kemang untuk Simpan Uang Suap Rp 40 Miliar Kasus BTS

Mantan anggota BPK Achsanul Qosasi mengaku menyewa rumah di Kemang khusus untuk menyimpan uang suap Rp 40 miliar kasus BTS.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

12 hari lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

13 hari lalu

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

Kabupaten Batanghari raih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-9, di Auditorium Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Jambi, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

13 hari lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

21 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya