TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menangatakan kisruh antara Kepolisian RI dengan Komisi Pemberantasan Korupsi memasuki situasi yang semakin tidak baik.
"Banyak yang melakukan manipulasi," kata Sudi di kantor Presiden, Ahad, 7 Oktober 2012. Kendati tak menyebut manipulasi yang dimaksud, Sudi menambahkan, Presiden SBY sampai geregetan sehingga akan segera mengambil-alih kisruh di antara dua lembaga hukum tersebut.
Sudi melanjutkan, pimpinan Kepolisian dan KPK akan bertemu hari ini, Senin, 8 Oktober 2012. "Presiden akan memberikan penjelasan pada Senin malam atau Selasa siang, 9 Oktober," ujar Sudi.
Presiden, Sudi menambahkan, sudah mendengar suara masyarakat yang meminta kepala negara untuk turun tangan dalam menyelesaikan sengketa antara polisi dan KPK. Namun, sebelum itu, kata dia, Presiden SBY ingin dua lembaga ini menyelesaikan sendiri masalah mereka.
Setelah ditunggu beberapa waktu, rencana pertemuan antara pimpinan KPK dan Polri berkali-kali gagal dilaksanakan. Hingga pada Ahad, 7 Oktober 2012, para petinggi dua lembaga itu batal bertemu karena beberapa pimpinan KPK sedang berada di luar kota.
Perseteruan antara Polri dengan KPK memuncak pada Jumat malam pekan lalu seusai pemeriksaan tersangka kasus dugaan korupsi Simulator SIM, Inspektur Jenderal Djoko Susilo, di kantor KPK. Ketika itu, sejumlah personel polisi dari Kepolisian Daerah Bengkulu, Kepolisian Daerah Metro Jaya, dan Markas Besar Polri hendak menjemput paksa seorang penyidik KPK, Novel Baswedan.
Aparat kepolisian yang dipimpin Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Bengkulu, Komisaris Besar Dedy Irianto, akhirnya batal membawa paksa Novel lantaran Ketua KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto "pasang badan".
Pada malam itu, sejumlah penggiat antikorupsi serta aktivis mahasiswa turut membentengi gedung KPK dari penggerebekan polisi. Menurut polisi, Novel terlibat dalam kasus penganiayaan dan pembunuhan enam orang pencuri walet pada tahun 2004.
PRIHANDOKO
Berita terpopuler lainnya:
''Gawat, Kapolri Tak Tahu Anak Buahnya Kepung KPK''
Once: Where Are You, Mr.President?
Presiden Dinilai Restui Pembangkangan Hukum Polri
Bantu Novel, KPK Siapkan 22 Kuasa Hukum
Awas, KPK Akan Terus Diserang
Dukung KPK atau Polisi?
Berita terkait
Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik
1 hari lalu
Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis
3 hari lalu
Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
4 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca Selengkapnya7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
16 hari lalu
Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.
Baca SelengkapnyaSikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati
46 hari lalu
Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.
Baca SelengkapnyaKasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah
46 hari lalu
Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaAbraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu
47 hari lalu
Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.
Baca Selengkapnya50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR
47 hari lalu
Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAlasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas
48 hari lalu
Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKorupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan
49 hari lalu
Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.
Baca Selengkapnya