'Banyak Manipulasi di Kisruh KPK Vs Polri'  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 8 Oktober 2012 06:05 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menangatakan kisruh antara Kepolisian RI dengan Komisi Pemberantasan Korupsi memasuki situasi yang semakin tidak baik.

"Banyak yang melakukan manipulasi," kata Sudi di kantor Presiden, Ahad, 7 Oktober 2012. Kendati tak menyebut manipulasi yang dimaksud, Sudi menambahkan, Presiden SBY sampai geregetan sehingga akan segera mengambil-alih kisruh di antara dua lembaga hukum tersebut.

Sudi melanjutkan, pimpinan Kepolisian dan KPK akan bertemu hari ini, Senin, 8 Oktober 2012. "Presiden akan memberikan penjelasan pada Senin malam atau Selasa siang, 9 Oktober," ujar Sudi.

Presiden, Sudi menambahkan, sudah mendengar suara masyarakat yang meminta kepala negara untuk turun tangan dalam menyelesaikan sengketa antara polisi dan KPK. Namun, sebelum itu, kata dia, Presiden SBY ingin dua lembaga ini menyelesaikan sendiri masalah mereka.

Setelah ditunggu beberapa waktu, rencana pertemuan antara pimpinan KPK dan Polri berkali-kali gagal dilaksanakan. Hingga pada Ahad, 7 Oktober 2012, para petinggi dua lembaga itu batal bertemu karena beberapa pimpinan KPK sedang berada di luar kota.

Perseteruan antara Polri dengan KPK memuncak pada Jumat malam pekan lalu seusai pemeriksaan tersangka kasus dugaan korupsi Simulator SIM, Inspektur Jenderal Djoko Susilo, di kantor KPK. Ketika itu, sejumlah personel polisi dari Kepolisian Daerah Bengkulu, Kepolisian Daerah Metro Jaya, dan Markas Besar Polri hendak menjemput paksa seorang penyidik KPK, Novel Baswedan.

Aparat kepolisian yang dipimpin Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Bengkulu, Komisaris Besar Dedy Irianto, akhirnya batal membawa paksa Novel lantaran Ketua KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto "pasang badan".

Pada malam itu, sejumlah penggiat antikorupsi serta aktivis mahasiswa turut membentengi gedung KPK dari penggerebekan polisi. Menurut polisi, Novel terlibat dalam kasus penganiayaan dan pembunuhan enam orang pencuri walet pada tahun 2004.

PRIHANDOKO

Berita terpopuler lainnya:
''Gawat, Kapolri Tak Tahu Anak Buahnya Kepung KPK''

Once: Where Are You, Mr.President?
Presiden Dinilai Restui Pembangkangan Hukum Polri

Bantu Novel, KPK Siapkan 22 Kuasa Hukum

Awas, KPK Akan Terus Diserang

Dukung KPK atau Polisi?

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

1 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

3 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

16 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

46 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

46 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

47 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

47 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

48 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

49 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya