TEMPO.CO, Jakarta - Aksi akrobat pesawat pada saat peringatan Hari Jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-67 pada 5 Oktober 2012 mendatang dipastikan aman. “Pilot yang melakukan atraksi adalah pilot pilihan,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Imam Sufaat, kepada wartawan seusai meninjau geladi bersih peringatan Hari Jadi TNI, di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Rabu, 3 Oktober 2012.
Imam menjelaskan penerbang pesawat tempur TNI minimal memiliki 10 jam penerbangan setiap bulannya. Menurut Imam, fly pass ini adalah bagian dari kualifikasi yang harus dipenuhi penerbang pesawat tempur TNI. “Jadi untuk atraksi 5 Oktober tidak ada masalah,” kata Imam.
Selain pesawat lama, dua pesawat jenis baru yang baru didatangkan akan melakukan fly pass pada Hari Ulang Tahun TNI nanti. Dua jenis pesawat itu adalah satu pesawat CN 295 yang didatangkan dari Spanyol dan empat pesawat Super Tucano yang didatangkan dari Brasil.
Imam mengatakan jam terbang penerbang TNI untuk Super Tucano masih minim. Namun, kata dia, ada instruktur dari Brasil yang masih bertanggung jawab untuk mendidik para penerbangTNI. “Dalam proses itu, mereka akan ikut juga,” kata Imam.
Imam juga menjawab pertanyaan wartawan soal kecelakaan pesawat TNI pada saat akrobat di Bandung Air Show Sabtu lalu. Imam mengatakan faktor utama kecelakaan macam itu adalah human error. “Biasanya pilot ingin membuat penonton terkesan, lalu membuat manuver yang sebenarnya jarang ia latih,” kata Imam. Namun, Imam memastikan pilot TNI yang akan melakukan akrobat pada 5 Oktober mendatang memiliki tingkat persiapan yang tinggi.
GADI MAKITAN
Berita populer:
Pemerintah Siapkan ''Pengganjal'' Jokowi
Jokowi Tidak Akan Ambil Gaji Gubernur DKI?
Bos Bumi Emosi Waktu Curhat Konflik Perusahaan
Sakit Hati, Foto Bugil Kekasih Disebar ke Facebook
Bibit Waluyo: Saya Bukan Bajing Loncat
Jokowi Puji Fauzi Bowo Sebagai Kesatria
Berita terkait
Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara
2 Mei 2020
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.
Baca SelengkapnyaReformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur
7 Februari 2018
Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPolri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban
4 Februari 2018
Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.
Baca SelengkapnyaYLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui
16 Desember 2017
Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.
Baca SelengkapnyaHut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen
7 Oktober 2017
Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini
Baca SelengkapnyaIni Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon
5 Oktober 2017
Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.
Baca SelengkapnyaKodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah
22 September 2017
Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.
Baca SelengkapnyaWiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu
22 September 2017
Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.
Baca SelengkapnyaSejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965
19 September 2017
Dengan memutar kembali film Pengkhianatan G 30 S PKI, TNI tidak membiarkan sejengkal pun peristiwa 1965 ditafsirkan berbeda.
Baca SelengkapnyaNobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?
18 September 2017
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan instruksi pemutaran film G30S/PKI merupakan perintahnya.
Baca Selengkapnya