Aksi Lilin Perdamaian Remaja Lintas Agama

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 2 Oktober 2012 11:55 WIB

Ratusan aktivis Forum Solidaritas Kebebasan Beragama melakukan aksi damai dengan menyalakan lilin di Bunderan HI, Jakarta. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Semarang - Di bawah guyuran sinar rembulan, sekitar 100 muda-mudi berjalan mengelilingi bundaran Tugu Muda, Kota Semarang, Senin malam, 1 Oktober 2012. Mereka membawa lilin putih yang dinyalakan. Barisan paling depan membawa sebuah spanduk bertuliskan: “Deklarasi Lilin Perdamaian untuk Semarang tanpa Kekerasan”. Para pengguna jalan di sekitar Tugu Muda juga menonton aksi tersebut.

Kaum muda dari berbagai lintas agama itu ingin menebarkan benih perdamaian di Kota Semarang. Mereka resah dengan semakin banyaknya aksi kekerasan, baik fisik maupun psikologis, yang dialami para penganut keyakinan di Indonesia. Setelah mengelilingi Tugu Muda, rombongan itu masuk ke tengah area Tugu Muda. Meski berasal dari latar belakang pemeluk agama yang berbeda, mereka berbaur menjadi satu. Status agama tampak tak kentara dan sudah tak dipersoalkan.

Mereka kemudian membentuk lingkaran. Di sinilah proses acara refleksi dilakukan. Masing masing agama menyajikan seni pertunjukan. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Walisongo Semarang menyajikan puisi, aksi teatrikal, tari-tarian, hingga salawatan. Pemuda Agama Konghucu serta Komunitas Persaudaraan Sejati (Kompres) Semarang menyajikan puisi serta nyanyi-nyanyian. Di sela-sela pertunjukan seni itu, ada pemuda-pemudi yang memberikan ceramah refleksi tentang perdamaian antar maupun intern umat beragama.

Deklarasi Semarang tanpa kekerasan itu diinisiasi beberapa organisasi kaum muda di Kota Semarang, seperti Lembaga Studi Sosial dan Agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Generasi Muda Jawa Tengah, Komunitas Persaudaraan Sejati (Kompres) Semarang, Pemuda Agama Khonghucu (PAKIN) Semarang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Walisongo, serta Aliansi Jurnalis Independen Semarang.

Direktur Lembaga Studi Sosial dan Agama Tedi Kholiluddin menyatakan, hampir tiap hari bangsa Indonesia selalu disuguhi berita-berita 'teater' kekerasan. “Ada yang dibumbui perbedaan keyakinan keagamaan hingga tawuran anak sekolah,” kata kandidat doktor sosiologi agama di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga itu.

Menurut dia, jika kekerasan itu terus-menerus terjadi, tentu membuat miris: betapa harkat kemanusiaan dihargai murah. “Sudah tak terhitung berapa ratusan nyawa melayang. Sudah lunturkah sikap empati terhadap sesama?” kata Tedi.

Ia bersama kaum muda lain menginginkan agar tak terjadi kekerasan di Kota Semarang. Menurut dia, Semarang termasuk wilayah yang berpotensi terjadi kekerasan. Ia mencontohkan, pekan lalu, ada sekelompok orang yang mengatasnamakan umat Islam bentrok dengan aparat keamanan. Sekelompok orang melakukan unjuk rasa dan ingin masuk ke sebuah restoran yang identik dengan Barat. “Kami berharap tidak ada lagi aksi kekerasan di Semarang,” kata Tedi.

Di ujung deklarasi, muda-mudi itu berdiri dengan mengepalkan tangan kiri ke atas. Mereka bersama-sama membacakan ikrar deklarasi Tugu Muda. Sekitar jam sembilan malam, semua rangkaian acara usai. Tak lupa, muda-mudi yang memiliki pluralitas dan kemajemukan itu juga berdoa bersama-sama. Meski yang hadir berasal dari lintas agama, doa dipimpin oleh pemeluk agama Konghucu. Para pemeluk agama Islam juga mengikutinya.

ROFIUDDIN

Terpopuler:

Anwar Congo Protes Film ''The Act of Killing''

Pemerintah Belum Mau Minta Maaf atas Tragedi 1965

Wawancara Sutradara Film Jagal: Akting Anwar Congo

Algojo Penumpas PKI Dibayar Rp 150 Ribu dan Beras

Pembuatan Film Jagal Menyakitkan Sutradaranya

Berita terkait

Begini Asal Usul Burung Merpati sebagai Lambang Perdamaian

28 Oktober 2023

Begini Asal Usul Burung Merpati sebagai Lambang Perdamaian

Selain pembawa pesan, burung merpati juga dikenal sebagai lambang perdamaian. Begini asal usulnya.

Baca Selengkapnya

Dua Pemuka Agama Asal Nigeria Berbagi tentang Perdamaian

11 Oktober 2017

Dua Pemuka Agama Asal Nigeria Berbagi tentang Perdamaian

Dua pemuka agama asal Nigeria Imam Muhammad Ashafa dan Pastor James Wuye berbagi pengalaman rekonsiliasi untuk mendorong perdamaian.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Islam dan Kristen dalam The Imam and The Pastor

7 Oktober 2017

Rekonsiliasi Islam dan Kristen dalam The Imam and The Pastor

Jalan damai umat Islam dan Kristen dalam film The Imam and The Pastor bisa ditiru untuk rekonsiliasi damai konflik berbasis agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani: Kita Tidak Bisa Menang Sendiri, Benar Sendiri  

22 September 2017

Puan Maharani: Kita Tidak Bisa Menang Sendiri, Benar Sendiri  

Puan Maharani berharap Hari Perdamaian Dunia bisa menjadi momentum mencari solusi damai bagi semua pihak yang terlibat dalam pertikaian.

Baca Selengkapnya

JCI Indonesia Jagokan AHY sebagai Figur Perdamaian  

12 Juni 2017

JCI Indonesia Jagokan AHY sebagai Figur Perdamaian  

Junior Chamber International (JCI) Indonesia menilai kontribusi Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY pada perdamaian sudah teruji, baik saat masih di militer maupun saat kembali ke dalam masyarakat sipil.

Baca Selengkapnya

Di Depan Rizal Ramli Cs, Agnez Bilang: Cinta Adalah Peluruku  

20 September 2015

Di Depan Rizal Ramli Cs, Agnez Bilang: Cinta Adalah Peluruku  

Agnes Monica membacakan deklarasi yang ditulisnya sendiri.

Baca Selengkapnya

Keluarga Gus Dur Peringati Hari Perdamaian Dunia

21 September 2014

Keluarga Gus Dur Peringati Hari Perdamaian Dunia

Keluarga Gus Dur berbaur bersama ribuan orang di Bundaran HI untuk memperingati Hari Perdamaian Internasional.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Kembali Terpilih Jadi Ketua CAPDI

22 Mei 2013

Jusuf Kalla Kembali Terpilih Jadi Ketua CAPDI

Ada tiga hal yang menyebabkan Jusuf Kalla terpilih kembali. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kalla: Kita Bisa Wujudkan Dunia Tanpa Perang

20 Mei 2013

Kalla: Kita Bisa Wujudkan Dunia Tanpa Perang

Menurut Kalla, yang penting, saluran dialog dibuka.

Baca Selengkapnya

SBY: Perdamaian Tercipta Berkat Usaha Bersama

13 Mei 2013

SBY: Perdamaian Tercipta Berkat Usaha Bersama

SBY menilai usaha menjaga perdamaian dunia memerlukan kerjasama sipil dan militer.

Baca Selengkapnya