Cari Tameng, Kader Korup Hijrah ke Demokrat

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 1 Oktober 2012 11:24 WIB

Ilustrasi bendera Partai Demokrat. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala daerah tingkat provinsi, kabupaten, atau kota dari Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bisa menyeberang ke Partai Demokrat. Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan, perpindahan itu untuk mendapatkan perlindungan dari partai pemerintah pemenang Pemilu 2009.

"Para kutu loncat itu lebih mementingkan perlindungan politik ketimbang moralitas, balas budi untuk partai yang mengusungnya," kata Arbi ketika dihubungi Tempo, Senin, 1 Oktober 2012. Menurut dia, tinggal Partai Demokrat mau atau tidak menampung para kutu loncat tersebut.

Tiga hari lalu, Sekretaris Kabinet Dipo Alam membeberkan peringkat partai terbanyak yang terlibat kasus hukum berdasarkan jumlah izin pemeriksaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam catatan sekretariat, ada tiga partai terkorup, yakni Golkar sebanyak 64 politikus atau 36 persen dari total keseluruhan, PDIP 32 politikus (18 persen), dan Demokrat sebanyak 20 orang (11 persen).

Berbeda dengan Arbi, pengamat politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan, mengatakan, banyaknya pemberian izin ke Golkar dan PDI Perjuangan dibanding Demokrat bukan berarti SBY berasal dari partai biru itu. “Karena kepala daerah di Indonesia paling banyak dari Golkar dan PDIP,” katanya.

Dua partai tersebut mempunyai basis massa yang kuat sampai akar rumput sehingga banyak gubernur, wali kota, atau bupati yang berasal dari Golkar dan PDI Perjuangan. Kader dua partai lama itu tidak serta-merta hijrah ke Demokrat untuk mendapatkan perlindungan politik.

Menurut Kacung, KPK seharusnya mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi tentang penyelidikan kepala daerah yang tidak perlu meminta izin dari Presiden. Mahkamah mengabulkan sebagian permohonan uji materi atas Undang-Undang Nomor 12/2008 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 36 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).

Dengan demikian, aparat penegak hukum, terutama kejaksaan dan Kepolisian Republik Indonesia, tidak lagi harus meminta persetujuan tertulis dari Presiden untuk melakukan proses hukum penyelidikan dan penyidikan terhadap kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terlibat perkara dugaan korupsi. “Silakan langsung diusut,” ucap Kacung.

SUNDARI

Berita lain:

SBY Klaim Demokrat Bukan Partai Terkorup
Banten Masuk Urutan 15 Provinsi Terkorup

Tokoh di Balik Penghentian Pemutaran Film G30S

Tiga Pesan Soeharto Kala G30S/PKI

Untuk Tabok PKI, Tentara Pinjam Tangan Rakyat

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

24 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

25 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

25 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

26 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

41 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya