Mendikbud Mohammad Nuh saat melakukan inspeksi mendadak pelaksanaan uji kompetensi guru di SMP 19, Jakarta, (30/07). Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, pelaksanaan uji kompetensi guru dilakukan untuk pemetaan kompetensi dan sebagai dasar kegiatan pengembangankeprofesian berkelanjutan para guru. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjanjikan pelaksanaan Uji Kompetensi Guru tahap kedua pada 1-6 Oktober mendatang berjalan lancar. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidik Kementerian Pendidikan Syawal Gultom mengatakan sudah menyiapkan soal, peserta dan kesiapan Tempat Uji Kompetensi.
“Semua sudah siap, saat ini sedang dalam pengecekan kesiapan TUK (tempat uji kompetensi),” kata Syawal ketika ditemui usai Rapat Kerja dengan Dewan Perwakilan Daerah RI, Rabu, 26 September 2012.
Syawal berjanji untuk meminimalkan kesalahan teknis seperti pada gelombang pertama. Permasalahan pada gelombang pertama adalah operator program yang hanya dilatih dua hari dan masalah administrasi karena gagal terkoneksi. Syawal memastikan, kini operator sudah benar-benar memahami server dan tidak akan adalagi gagal koneksi.
Sedangkan mengenai soal ujian, Syawal menyatakan sudah mempersiapkan 155 soal. Adapun jumlah peserta yang akan mengikuti UKG sebanyak 380 ribu pengajar. “Sekitar 100 ribu peserta yang gagal koneksi di gelombang pertama akan diujikan pada gelombang kedua,” ucap Syawal.
UKG gelombang pertama yang dimulai pada 31 Juli telah selesai diselenggarakan hingga 12 Agustus lalu. Sebanyak 624.702 guru telah mengikuti UKG dari total jumlah peserta yang mencapai 1.006.211 guru. UKG sendiri melibatkan 2.979 tempat uji kompetensi.
Namun, pada gelombang pertama terdapat kekacauan. Sebanyak 877 atau 27 persen dari total Tempat Ujian Komptensi sebanyak 4158, tidak aktif. Rata-rata nilai pada tahap pertama hanya berkisar pada angka 43,82, padahal pemerintah menargetkan nilai minimal 70.
