Subak Resmi Sandang Gelar Warisan Dunia

Senin, 24 September 2012 21:15 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X dalam waktu masa reses DPR, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 7-8, 2012. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO. BADUNG - Sistem pengairan di Bali, subak, akhirnya resmi menyandang status warisan dunia oleh UNESCO melalui upacara pengukuhan yang berlangsung Senin 24 September 2012 malam di Pura Taman Ayun, Kabupaten Badung, Bali. Acara peresmian dilakukan Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, yang juga dihadiri Menteri ESDM Jero Wacik dan Direktur Pusat Warisan Dunia UNESCO, Kishore Rao.

Mohammad Nuh mengaku bangga atas penetapan subak menjadi warisan budaya. "Ini merupakan kebanggan kita, bahwa tidak hanya diakui Indonesia, tapi juga dunia. Ini adalah warisan leluhur kita yang luar biasa karena melampaui struktur keilmuan," kata dia. Ada ketulusan dan kearifan lokal dalam perancangan sistem subak.

Direktur Pusat Warisan Dunia UNESCO Kishore Rao, mengucapkan selamat kepada Bali dan memuji komitmen pemerintah untuk menetapkan sebuah mekanisme pengelolaan untuk melestarikan nilai budaya serta keunikan filosofi.

Subak yang dimaksud mengairi lima kabupaten di Bali, meliputi Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar, Bangli, dan Buleleng. Dengan luas area mencapai 20.974,7 hektare. Kawasan ini juga meliputi situs Pura Taman Ayun, Pura Ulun Danu Batur dan Danau Batur, daerah aliran sungai Pakerisan, serta kawasan Catur Angga Batukaru.

Wakil Bupati Badung, Ketut Sudikerta menyambut baik peresmian subak sebagai salah satu warisan dunia ini. Pihaknya meyakinkan bahwa hal ini akan mendatangkan banyak keuntungan bagi Bali, terutamanya dalam sektor pariwisata.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti berharap, agar penetapan ini tidak berlalu begitu saja bagi masyarakat. "Penetapan ini diharapkan agar melekat di hati masyarakat agar mereka merasa memiliki dan turut menjaga warisan ini," ujar Wiendu.

Sementara itu, subak yang ditetapkan sebagai warisan dunia pada 29 Juni 2012 ini ditanggapi secara beragam. Seperti yang dilontarkan oleh seorang guru besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar, Prof Dr Wayan Windia. "Sebagai masyarakat Bali, saya tentu bahagia dengan ditetapkannya subak sebagai salah satu warisan dunia, tapi bukan itu saja harusnya," ujar dia kepada Tempo. Bagi dia, ada banyak hal yang harus diperhatikan pasca penetapan ini.

Pemerintah harus memberikan perhatian yang lebih banyak kepada petani. Pasalnya, petani merupakan pihak pertama yang bersentuhan langsung dengan sistem pengairan ini.

"Pemerintah harus berani menjaga agar area persawahan tidak hilang," harap pria yang juga menjabar sebagai Wakil Sekretaris Tim Penyusunan Proposal Warisan Budaya Dunia Provinsi Bali. Salah satu caranya adalah dengan membantu kesejahteraan para petani.

Windia berharap agar pemerintah mampu meringankan petani dalam hal pajak. "Harusnya pajak bumi dan bangunan itu dipisahkan. Pajak bumi harusnya didasarkan pada hasil produksi, bukan nilai tanahnya," yakin Windia. Sedangkan, yang terjadi saat ini adalah, pemerintah sendirilah yang mengahancurkan budaya dunia ini.

Harapan serupa juga datang dari tokoh masyarakat Mengwi, Badung, I Nyoman Satria. "Pemerintah daerah harus melindungi petani di tengah derasnya arus pembangunan," kata Anggota Komisi B DPRD Badung ini.

KETUT EFRATA

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

9 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.

Baca Selengkapnya