Ketua DPRD Jateng Disebut Minta Duit Tiga Kali  

Senin, 10 September 2012 14:08 WIB

Ketua DPRD Jawa Tengah non Aktif, Murdoko usai menjalani pelimpahan berkas di KPK, Jakarta, (10/7). Murdoko yang merupakan tersangka kasus korupsi APBD Kendal pada 2003 karena diduga terlibat dalam kasus korupsi Dana Alokasi Umum. TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kendal 2002-2006, Warsa Susilo, memberi kesaksian yang memberatkan Kepala Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, Murdoko, yang juga terdakwa kasus korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kendal.

Menurut Warsa, Murdoko pernah tiga kali meminjam duit ke Pemkab Kendal. "Terdakwa melakukan peminjaman uang pemerintah daerah dan saya ambilkan dari kas pemda," ujarnya dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 10 September 2012.

Dalam tiga termin, duit yang diserahkan kepada politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu masing-masing Rp 3 miliar, Rp 900 juta, dan Rp 850 juta. Pihak yang mengurus pengambilan duit dari kas Pemda Kendal adalah asisten Warsa. Pada asistennya, Warsa mengatakan peminjaman ini sifatnya rahasia. Alasannya, ia sudah diminta tutup mulut oleh kakak kandung Murdoko, Bupati Kendal 2000-2005, Hendy Boedoro.

"Pak Bupati memerintahkan saya untuk melaksanakan perintah Pak Murdoko yang saat itu menjabat anggota DPRD Kota Semarang. Kata Pak Bupati, 'Ya sudah, dipinjami saja.' Jadi saya meminjami (Murdoko) atas keputusan Bupati, meskipun perintahnya hanya lisan," kata dia.

Warsa mengaku tidak tahu untuk kepentingan apa Murdoko meminjam duit ke Pemkab Kendal. Murdoko saat itu hanya mengutarakan dirinya butuh duit untuk DPRD Semarang. Yang bersangkutan juga mengaku ke Warsa, Hendy sudah memberi persetujuan atas peminjaman duit itu.

Hendy sendiri berjanji pada Warsa akan melunasi utang adiknya. "Mengko ta bayar, mengko ta bayar. Moso rak percoyo karo Bupati? (Nanti saya bayar, nanti saya bayar. Masa tidak percaya pada Bupati?)," kata Hendy ketika itu, sebagaimana ditirukan Warsa.

Keterangan Warsa dibantah Murdoko. "Saya keberatan dengan keterangan saksi. Saya enggak pernah pinjam uang Rp 3 miliar, Rp 900 juta, dan Rp 850 juta. Saya anggota DPRD Kota Semarang saat itu dan saya tahu aturan untuk tidak pinjam uang kas daerah," kata dia. "Saya memang pernah dapat uang Rp 3 miliar dan Rp 900 juta, tapi sudah saya kembalikan."

ISMA SAVITRI

Berita terpopuler lainnya:
Tanda Tanya Ongen di Kasus Munir
Polisi Kejar Pencopet Smartphone Menteri Amir

Ditemukan Gambar Yesus di Buku Panduan Haji

Alasan Munir Pilih Garuda Indonesia
Munir dan Mobil Toyota Mark Putih Kesayangannya

Foke: Parpol Islam Sudah Tak ''Terkotak-Kotak''

God Bless Manggung untuk Jokowi

Golkar Diminta Tidak Tersandera Bisnis Bakrie

Artis Gaek Dukung Jokowi

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya