Munir Pernah Jatuh Saat Tidur di Meja

Reporter

Minggu, 9 September 2012 19:31 WIB

Munir (berdiri) di kantor Kontras jalan Mendut, Jakarta, 18 April 2002. TEMPO/ Lourentius EP

TEMPO.CO, Surabaya - Almarhum Munir Said Thalib pernah terjatuh dari atas meja saat menginap di kantor Lembaga Bantuan Hukum Surabaya, Jalan Kidal, pada awal 1990. Muhamad Ma'ruf Syah, teman dekat mendiang yang juga sesama aktivis LBH Surabaya mengenang, Munir selalu tidur di atas meja di ruang pertemuan.

Munir yang kala itu menjabat sebagai Kepala Operasional LBH Surabaya memilih meja ruang pertemuan sebagai tempat tidur karena tepat di langit-langit atasnya terdapat kipas angin. Para aktivis LBH Surabaya menjuluki kipas angin itu baling-baling helikopter karena bila diaktifkan suaranya keras. "Cak Munir tidur di bawah kipas angin karena kalau malam memang banyak nyamuk," kata Ma'ruf kepada Tempo, Ahad 9 September 2012.

Menurut Ma'ruf, setiap tidur di atas meja Munir selalu mengenakan sweater tebal, sarung dan kaus kaki. Meski meja itu tidak terlalu luas, namun cukup untuk menampung tubuh Munir yang kurus dan kecil. "Suatu ketika Cak Munir pernah terjatuh. Saat saya tanya, ia mengaku habis mimpi dikejar-kejar orang," kata Ma'ruf yang ketika itu menjabat sebagai Divisi Hak-Hak Sipil LBH Surabaya.

Selain biasa tidur di atas meja, kata Ma'ruf, almarhum juga jarang mandi. Sebab setelah sekretariat tutup jam 16.30, Munir bukannya istirahat atau mandi tapi malah pergi ke kantong-kantong buruh di Rungkut, Tanjungsari dan Tandes. Di sana Munir melakukan pengorganisasian, penguatan dan advokasi terhadap para buruh.

Ada tiga masalah utama yang menjadi konsen Munir, yakni pemutusan hubungan kerja, problem pengupahan dan tindakan aparat keamanan yang represif terhadap pekerja. Munir sering mengajak Ma'ruf pergi ke kantong-kantong buruh, meski terkadang juga pergi sendirian. "Cak Munir selalu berangkat setelah salat Magrib, mengendarai Honda Astrea Grand warna biru. Pulangnya sudah larut, antara pukul 23.00 - 01.00," kata Ma'ruf.

Meski tidurnya larut malam, namun Munir selalu bangun pagi-pagi. Pukul 08.00, ketika para para aktivis, relawan dan tenaga administrasi LBH Surabaya mulai berdatangan, Munir telah rapi jali. Munir juga jarang libur pada Sabtu dan Minggu, meski pada hari itu resminya kantor LBH tutup. "Cak Munir mengalah tetap stand by di kantor untuk melayani konsultasi dengan buruh, karena pada hari itu buruh-buruh sedang libur," kata Ma'ruf yang kini telah berpraktek sebagai pengacara.

KUKUH S WIBOWO


Berita Lainnya:
Kematian Ongen di Tengah Misteri Kasus Munir
Munir di Mata Petani Banyuwangi
Munir dan Mobil Toyota Mark Putih Kesayangannya
Munir Boyong Ayam Jago dari Sukabumi ke Jakarta
Setelah Munir Meninggal, Ikan Kesayangannya Nyusul
Alasan Munir Pilih Garuda Indonesia

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

38 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

39 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

45 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

46 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

46 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

46 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

50 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

54 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya