Sejumlah Mahasiswa melakukan aksi damai dalam rangka peringatan Hari AIDS. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Batam--Sekretaris Batam City Aids Commision, Pieter P Purklolong mengatakan, penderita HIV/AIDs di Batam meningkat lima belas persen tiap tahun. Kenaikan penderita HIV/AIDs diketahui setelah komisi melakukan konseling terhadap laki-laki dan perempaun di Batam.
Menurut catatannya, pada kurun enam bulan di tahun 2012 yang sudah mencapai tahap AIDs sebanyak 69 orang laki-laki, dan 58 orang perempaun. Dari jumlah tersebut 17 orang perempuan penderita AIDs sudah meninggal, dan laki-laki sebanyak 21 orang. Sekali lagi, laki-laki selain mendominasi terinfeksi HIV/AIDs, juga lebih banyak yang berakhir dengan kematian.
Batam City Aids Commision juga melakukan konseling terhadap 2.853 perempuan, dan 824 laki-laki hingga Juni 2012. Sebanyak 708 laki-laki langsung mengikuti tes HIV/Aids, sedang perempuan sebanyak 2.634 orang. Hasilnya, 130 laki-laki terinfeksi HIV positif, sedangkan perempuan yang terinfeksi penyakit itu hanya sebanyak 157 orang. "Padahal tes lebih banyak perempuan dibanding laki-laki," kata Pieter kepada Tempo, Senin 3 September 2012.
Pieter mengatakan, sex bebas di Batam merupakan penyebab utama banyaknya laki-laki terinfeksi HIV positif. Di daerah Batam, terdapat banyak tempat hiburan sebagai kamuflase kegiatan prostitusi.
Para pencari PSK kebanyakan para pekerja kapal yang singgah di Batam, maka untuk memanfaatkan kapal lego jangkar itu, anak buah kapal tersebut menghabiskan uang di tempat-tempat hiburan. Selain itu-kata Pieter- banyak perempuan yang berusia muda jauh dari pengawasan orang tua mereka, dan tak jarang melakukan sex bebas. "Tapi ini perlu kajian lagi," ujarnya.
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
2 Desember 2022
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.