TEMPO.CO, Washington– Pemerintah Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyetujui penjualan peluru kendali dari udara ke darat jenis Maverick kepada Indonesia. Penjualan senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 237 miliar itu diusulkan Obama melalui nota kepada Kongres Amerika.
Berdasarkan nota yang dikirim pada Rabu pekan lalu itu, Indonesia disebut-sebut meminta paket 18 rudal jenis AGM-65K2 "Maverick All-Up-Round", 36 rudal untuk latihan para pilot, tiga rudal latihan "perawatan" beserta suku cadangnya, perlengkapan pengujian, serta latihan personal.
Rudal AGM-65 buatan Raytheon Co itu dirancang untuk menyerang target jarak jauh, termasuk kendaraan lapis baja, pertahanan udara, transportasi darat, dan fasilitas penyimpanan. "Penjualan ini akan menjadikan Indonesia mitra regional yang berharga di sebuah wilayah penting di dunia," kata Pentagon, seperti dikutip dari laman Business Recorder Ahad 26 Agustus 2012.
Dalam notanya kepada Kongres, Kementerian Pertahanan dan Keamanan mengatakan rudal-rudal itu dibutuhkan untuk melatih pilot F-16 Indonesia dalam kemampuan dasar menggunakan senjata saat serangan dari udara ke darat.
Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan rencana hibah pesawat F-16 saat Obama menggelar sembilan hari tur Asia-Pasifik pada November tahun lalu. Momen ini dimanfaatkan Obama untuk kembali menekankan kepentingan Amerika di wilayah Asia-Pasifik.
Amerika menonaktifkan armada F-16 yang mereka miliki dan tidak lagi menjadikan F-16 sebagai bagian dari sistem persenjataan angkatan udaranya. Setelah diperbarui, kata Pentagon, hibah F-16 akan meningkatkan kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat.
Kementerian Pertahanan Indonesia membuka pintu di balik rencana Amerika menjual rudal AGM-65K2.
"Kalau memang ada rencana itu, tentu kami sambut baik," kata juru bicara Kementerian, Brigadir Jenderal TNI Hartind Asrin. Namun ia belum mengetahui ihwal pembelian rudal asal Amerika ini.
Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat mengakui bahwa rencana pembelian 18 rudal AGM-65K2 dari Amerika sudah disetujui. "Sejak tahun lalu sudah direncanakan untuk melengkapi sistem persenjataan udara Indonesia," ujar Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanudin kepada Tempo.
Indonesia sangat berharap rencana tersebut dikabulkan Negeri Abang Sam, mengingat TNI Angkatan Udara tak memiliki sistem persenjataan lengkap untuk pesawat F-16. "Apalagi, Indonesia akan menerima 24 pesawat F-16 asal Amerika," kata Hasanuddin.
Namun pengiriman nota usul penjualan tersebut tidak berarti keputusan penjualan rudal oleh Obama mencapai kata final. Usul kepada Kongres merupakan mekanisme hukum yang harus dipatuhi Obama sebelum ia menjual peralatan militer ke negara lain.
SUBKHAN JUSUF HAKIM | GADI MAKITAN | BOBBY CHANDRA
Berita lain:
Marzuki Alie: Tudingan Denny Bisa Saja Benar
SBY: Mohon Pengertian Jika Ada Kebijakan Tak Populer
Jurusan Sains dan Teknologi Sepi Peminat
Biaya Kunjungan DPR ke Brasil Dibanding ke Cina
Kunjungan Anggota DPR ke Brasil Habis Rp 1,6 Miliar
Pemeriksaan Djoko Susilo Tak Terkait Suap
Berita terkait
Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?
8 Januari 2024
Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.
Baca SelengkapnyaSETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres
8 Januari 2024
Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI
Baca SelengkapnyaGanjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?
6 Januari 2024
Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.
Baca Selengkapnya4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun
12 Desember 2023
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.
Baca SelengkapnyaPeringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13
27 Juli 2023
Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.
Baca SelengkapnyaWiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4
12 September 2019
Drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II.
Baca SelengkapnyaTambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI
10 Januari 2018
TNI juga memesan sembilan alutsista lainnya yakni pesawat Cassa NC-212i, tujuh helikopter Caracal, enam helikopter serang, empat pesawat AKS Peter.
Baca SelengkapnyaTNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam
9 Januari 2018
TNI mendapat alutsista baru berupa 3 heli serang, 2 unit heli anti kapal selam, dan satu unit pesawat CN235 MPA. Alutsista ini buatan PT DI.
Baca SelengkapnyaTNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri
21 Desember 2017
Ada beberapa aspek dalam penyediaan alutsista yang harus diperkuat TNI Angkatan Darat guna memenuhi Minimum Essential Force pada 2024.
Baca SelengkapnyaKetua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik
25 Oktober 2017
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan harus ada dukungan politik untuk industri senjata PT Pindad. Sebisa mungkin TNI-Polri pakai produk Pindad.
Baca Selengkapnya