TEMPO Interaktif, Jakarta:Tidak ada kesepakatan pembagian kursi di kabinet pasangan calon presiden Ketua Umum PPP Hamzah Haz dengan Menteri Perhubungan Agum Gumelar. Meski begitu, posisi wakil presiden nantinya akan mempunyai wewenang yang sama dengan presiden saat penyusunan kabinet. Hal ini sesuai dengan platform koalisi yang menjadi syarat PPP untuk berkoalisi dengan partai lain. "Komitmen Pak Agum tidak ke arah itu, bukan konsesi soal siapa mendapat apa," kata Sekertaris PPP Lukman Hakim Saefuddin pada wartawan di kantor pusat PPP, Jakarta, Selasa (11/5). Adapun tiga platform koalisi PPP adalah pembagian wewenang antara presiden dengan wakil presiden, pelibatan wakil presiden dalam penyusunan kabinet dan pelaksanaan kehidupan beragama. Dalam perkembangannya hingga saat ini, PPP kemungkinan akan maju sendiri saat pendaftaran pasangan presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menurut rencana akan dilakukan besok. Meskipun demikian, PPP masih mengharapkan dukungan partai-partai islam lain saat pemilihan nanti. Untuk itu komunikasi politik dengan partai lain akan terus dilakukan hingga waktu pencoblosan. "Pendaftaran itu kan cuma formalitas, yang lebih penting adalah 5 Juli nanti," kata Lukman. Soal kemungkinan menggalang kekuatan partai-partai islam, Lukman mengatakan partainya tidak lagi berpegang pada dikotomi antara islam dengan nasionalis. Apalagi pasangan Hamzah-Agum dinilainya memenuhi kriteria pasangan islam dengan nasionalis. Menurutnya, koalisi partai islam saat ini tidak lagi relevan. Mengenai posisi Agum sebagai Menteri Perhubungan dan belum diperolehnya izin dari presiden untuk maju dalam pemilihan, menurut Lukman izin dari presiden lebih merupakan persoalan tatakrama. Pada prinsipnya izin dari presiden tidak diperlukan apabila Agum berniat mundur dari kabinet dan mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Soal kedekatan Agum dengan Megawati dan keterlibatannya di Mega Center, hal itu telah diklarifikasi oleh Agum. "Secara resmi pak Agum tidak pernah masuk dalam Mega Center," katanya. Menurut rencana besok pukul 13.30 WIB pasangan ini akan resmi dideklarasikan di Mesjid Sunda Kelapa, Jakarta. Setelah acara tersebut PPP akan langsung mendaftarkannya ke KPU. Paginya Hamzah dan Agum terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.Sapto Pradityo Tempo News Room
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
5 Maret 2024
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
Sejumlah tokoh daerah dan nasional melayat jenazah Solihin GP (Gautama Purwanegara) di rumah duka maupun di Gedung Sabau Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Selasa, 5 Maret 2024. Selewat tengah hari jenazah Solihin GP alias Mang Ihin diserahkan pihak keluarga ke Panglima Kodam III Siliwangi untuk menjalani prosesi pemakaman secara militer hingga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. "Pak Solihin seorang pemimpin yang tegas tapi sangat ramah ke rakyat," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bandung menjelang pemakaman.