RSUD Madiun Tolak 21 Pasien Gagal Ginjal

Reporter

Editor

Jumat, 3 Agustus 2012 16:44 WIB

Puluhan pasien gagal ginjal dari keluargamiskin di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mendatangi gedung DPRD Kabupaten Madiun, Jumat 3 Agustus 2012. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Madiun - Sebanyak 21 pasien gagal ginjal dari keluarga miskin di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mendatangi gedung DPRD Kabupaten Madiun, Jumat, 3 Agustus 2012. Mereka mengadu setelah tak lagi bisa memanfaatkan fasilitas Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soedono, Kota Madiun.

Pemerintah kabupaten setempat menghentikan pencairan dana Jamkesda karena sudah melebihi kuota anggaran yang ditentukan. Akibatnya, para pasien gagal ginjal ini tak bisa lagi melakukan cuci darah.

Para pasien datang didampingi keluarga dengan cara beragam. Bahkan ada yang dibawa dengan ranjang. Mereka memenuhi ruang lobi gedung DPRD setempat. Salah seorang istri penderita gagal ginjal, Masrikah, menuturkan, suaminya sudah dua tahun ini menderita gagal ginjal dan harus cuci darah secara rutin.

Selama ini suaminya terdaftar sebagai penerima Jamkesda dengan menyertakan bukti surat pernyataan miskin (SPM) dari desa asal. “Sejak dua minggu ini, SPM suami saya ditolak rumah sakit dengan alasan dana anggaran (Jamkesda) sudah melebihi kuota,” ucap Masrikah.

Ia berharap suaminya bisa kembali menikmati fasilitas pelayanan kesehatan gratis bagi warga miskin tersebut. Ia menuntut agar Pemerintah Kabupaten Madiun segera mengatasi kelebihan realisasi anggaran dan kuota jumlah peserta Jamkesda dari yang ditentukan. “Kami enggak mampu karena biaya cuci darah mahal,” ia menambahkan. Suaminya dan para pasien gagal ginjal lainnya rata-rata harus menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu.

Pimpinan dan anggota Komisi Bidang Kesehatan DPRD dan pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun akhirnya menemui mereka. Dalam dialog dengan anggota Dewan dan pejabat Dinkes, warga menuntut pihak eksekutif maupun legislatif berupaya menyelesaikan kendala pencairan Jamkesda akibat tunggakan utang setelah melebihi kuota.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Aries Nugroho mengungkapkan bahwa pemerintah kabupaten masih mengupayakan tambahan dana untuk pelunasan klaim Jamkesda yang belum terbayar. “Kuota Jamkesda kami di RSUD Dr Soedono sudah melebihi jatah dan tunggakan akan segera dilunasi dengan dana dari PAK (perubahan anggaran keuangan) APBD tahun ini,” ucap Aries.

Menurut dia, hingga Juni 2012, tunggakan Jamkesda Kabupaten Madiun di RSUD Dr Soedono, Kota Madiun, mencapai Rp 2,2 miliar. Sementara pagu Jamkesda tahun ini sebesar Rp 1,6 miliar. Selain mengandalkan PAK APBD kabupaten, Dinas Kesehatan setempat juga meminta bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membantu dana pelunasan tunggakan Jamkesda.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Pemerintah Buka Pendaftaran KIP untuk Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Syaratnya

20 Februari 2024

Pemerintah Buka Pendaftaran KIP untuk Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Syaratnya

Pemerintah membuka pendaftaran Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah Merdeka 2024 yang berlangsung mulai 12 Februari hingga 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Politik Gentong Babi, Direktur IDEAS Beberkan Penyebab Bansos Rentan Dipolitisasi

13 Februari 2024

Soal Politik Gentong Babi, Direktur IDEAS Beberkan Penyebab Bansos Rentan Dipolitisasi

Politik gentong babi merupakan istilah yang muncul pada masa perbudakan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ganjar dan Anies Baswedan Bahas Soal UKT Mahal Saat Debat Capres, Ini Penjelasan Istilah UKT

6 Februari 2024

Ganjar dan Anies Baswedan Bahas Soal UKT Mahal Saat Debat Capres, Ini Penjelasan Istilah UKT

UKT mahal yang memberatkan mahasiswa disinggung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam debat Capres. Ini penjelasan uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Ganjar Bikin Program Satu Sarjana untuk Keluarga Miskin Demi Indonesia Maju

23 Desember 2023

Ganjar Bikin Program Satu Sarjana untuk Keluarga Miskin Demi Indonesia Maju

Ganjar mengatakan perlu ada dukungan, kerja sama, dan karakter yang kuat dari rakyat untuk mewujudkan Indonesia unggul.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kampanye di NTB, Beberkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

3 Desember 2023

Ganjar Kampanye di NTB, Beberkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menekankan pentingnya pendidikan sebagai jembatan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Ganjar-Mahfud Md Bicara Soal Firli Bahuri hingga HGU IKN 190 Tahun di UMJ

24 November 2023

Ganjar-Mahfud Md Bicara Soal Firli Bahuri hingga HGU IKN 190 Tahun di UMJ

Ganjar dan Mahfud Md. membahas sejumlah isu dalam dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 3 Drama Korea Tentang Anak Tertukar, Bikin Penonton Jengkel dan Haru

18 November 2023

Rekomendasi 3 Drama Korea Tentang Anak Tertukar, Bikin Penonton Jengkel dan Haru

Drama korea bertema anak tertukar kerap menyajikan cerita menarik dan tak pernah basi.

Baca Selengkapnya

Depok Raih Penghargaan Kota Layak Anak, DKR Ungkit Banyak Siswa Miskin Belum Dapat Sekolah

25 Juli 2023

Depok Raih Penghargaan Kota Layak Anak, DKR Ungkit Banyak Siswa Miskin Belum Dapat Sekolah

DKR berharap Wali Kota Depok dapat memberikan jalan keluar agar anak-anak dari keluarga miskin bisa mendapatkan haknya untuk bersekolah.

Baca Selengkapnya

Tingkat Kemiskinan Turun jadi 9,36 persen per Maret 2023, BPS: Masih Lebih Tinggi Ketimbang Sebelum Pandemi

17 Juli 2023

Tingkat Kemiskinan Turun jadi 9,36 persen per Maret 2023, BPS: Masih Lebih Tinggi Ketimbang Sebelum Pandemi

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengumumkan tingkat kemiskinan pada Maret 2023 turun menjadi 9,36 persen atau sebanyak 25,9 juta orang.

Baca Selengkapnya